Setelah putus cinta dengan kekasih, batal menikah dengan tunangan atau mengalami masalah rumah tangga yang berat dan sedang di ambang perceraian, banyak orang yang lalu memutuskan pergi berlibur untuk menenangkan pikiran. Selain berlibur bersama saudara atau sahabat, akhir-akhir ini menjadi solo traveler adalah fenomena yang menjangkiti berbagai kalangan baik tua maupun muda.
Bepergian sendirian konon lebih nyaman karena dapat menikmati me time dengan maksimal. Terlebih lagi ketika suasana hati sedang tidak menentu akibat peliknya perjalanan asmara. Meskipun demikian, baik dan buruknya solo travelling cukup banyak ditentukan oleh destinasi wisata yang dipilih. Jangan sampai perjalanan menyendiri yang dilakukan malah menambah masalah di daftar beban hidup yang sedang memanjang.
Lalu kemana sebaiknya para solo traveler yang sedang patah hati berwisata? Apakah Ternate di Maluku Utara termasuk dalam daftar pilihan destinasi yang disarankan? Berikut ini adalah lima alasan mengapa perlu wisata ke Ternate ketika sedang patah hati.
1. Ada banyak benteng peninggalan sejarah masa kolonialisme
Sebagai kota yang punya peranan penting dalam perdagangan rempah-rempah di abad ke-16 hingga ke-18, Ternate punya banyak benteng yang dibangun oleh pemerintah kolonial Portugis dan Belanda. Benteng-benteng yang pada zaman dahulu digunakan untuk gudang senjata dan pertahanan dari serangan musuh itu kini menjadi objek wisata yang terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum.
Benteng-benteng seperti Tolukko, Kalamata, dan Oranje masih dalam keadaan yang terawat baik. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memberikan perhatian yang besar pada benteng-benteng tersebut dengan melakukan sejumlah program revitalisasi. Akses jalan menuju lokasi benteng juga relatif mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Pemandangan indah menjadi bonus karena letaknya yang ada di tepi pantai atau perbukitan.
Para pelancong yang sedang patah hati dapat berkunjung ke benteng tersebut untuk mendapatkan suasana yang tenang dan melakukan kontemplasi tentang segala permasalahan yang sedang dihadapi. Di tempat yang menjadi saksi perjuangan para pahlawan dalam melawan pemerintah kolonial ini, setidaknya mereka bisa mulai merenung: apakah cinta pasangan mereka itu masih sangat layak untuk diperjuangkan kembali?
Mengunjungi tempat-tempat yang berpemandangan indah tentu adalah hal yang wajib dalam berwisata. Ternate punya banyak lokasi yang sangat eksotis mulai dari Pantai Sulamadaha, Danau Tolire hingga Kebun Cengkeh Gambesi. Meskipun merupakan objek wisata favorit, tempat-tempat tersebut tidak penuh sesak dengan kepadatan pengunjung. Tapi tentu hal ini tidak berlaku di musim liburan sekolah yang panjang.
Di tempat tersebut, broken-hearted traveller dapat duduk santai untuk sejenak menghilangkan penat di hati karena hiruk-pikuk urusan asmara. Udara segar yang bebas polusi dapat dihirup untuk menyegarkan pikiran sehingga ujungnya mampu mensyukuri bahwa ada banyak hal di dunia ini yang ternyata lebih indah dari kenangan-kenangan di kapal cinta yang karam.
Ternate adalah kota yang terletak di sebuah pulau kecil. Wisatawan tidak butuh menempuh jarak jauh dan waktu yang lama untuk dapat berjalan-jalan mengelilingi tempat-tempat menarik di seluruh pelosok kota, mulai dari taman bebatuan lava sisa erupsi Gunung Gamalama, masjid yang terapung di tepi pantai hingga pasar tradisional yang penuh warna. Mau kemana-mana di Ternate itu terasa dekat.
Beberapa orang akan cepat bosan, sementara beberapa lainnya justru akan jadi bersemangat untuk pergi berpetualang. Di sinilah para solo traveler bisa menguji diri. Apakah mereka mudah merasa bosan dan kesepian sehingga hanyut pada kerinduan akan sosok sang mantan? Atau apakah mereka telah mantap move on dan siap berpetualang untuk mencari tahu dan mengenal sosok baru yang akan datang di lembaran hidup berikutnya?
Berwisata seorang diri sebenarnya bukan lantas menjurus pada kesepian. Justru banyak kesempatan bertemu dengan orang yang meskipun baru kenal namun bersikap ramah dan mau membantu dengan tulus. Masyarakat Ternate sejak dulu memang dikenal sangat bersahabat dan terbuka pada para pendatang. Para solo traveler akan segera punya banyak teman baru di kota ini apabila mau membuka diri dengan baik.
Di sini juga lah mereka dapat mengingat kembali arti persahabatan dan kebaikan-kebaikan yang pernah diberikan oleh para sahabat. Apakah selama ini mereka terlalu sibuk dengan si kekasih hati dan secara tidak sadar telah meninggalkan sahabat-sahabat lama? Ini saatnya mereka ingat-ingat lagi sudah berapa lama tidak meluangkan waktu untuk reuni. Di tengah badai permasalahan asmara yang melanda, mereka justru bisa punya kesempatan untuk kembali merajut tali persahabatan yang sempat menghilang.
Banyak orang yang sedang putus cinta identik dengan kehilangan selera makan. Karena berlarut-larut memikirkan masalah percintaan, maka orang baik itu pria maupun wanita seringkali lupa makan. Bahkan bisa jadi tidak muncul rasa lapar meskipun sebenarnya sama sekali belum mengkonsumsi makanan berkarbohidrat sejak pagi. Hal ini tidak akan terjadi apabila broken-hearted traveler berwisata ke Ternate.
Di kota ini, ada banyak masakan lezat khas Maluku yang meningkatkan selera makan, mulai dari Gohu Ikan, Gatang Kenari, Nasi Jaha hingga beraneka macam hidangan berbahan ikan laut dengan bumbu rempah-rempah. Meskipun sedang patah hati, wisatawan tetap tidak akan sanggup menolak godaan kuliner ala Ternate. Selain itu, bukankah lebih baik bila para barisan patah hati itu makan secara teratur agar bisa tetap tampil sehat dan menarik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H