Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Milad Masjid Istiqlal dan Keberagaman Indonesia

10 Februari 2017   15:16 Diperbarui: 10 Februari 2017   16:13 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senam bersama oleh para peserta aksi pembersihan Masjid Istiqlal bersama Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, pada Jumat, 10 Februari 2017. (foto koleksi pribadi)

Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dan bahkan juga terbesar keempat di dunia. Peletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961. Proses pembangunannya berlangsung lama dan baru selesai tujuh belas tahun kemudian.

Masjid yang terletak tidak jauh dari Monumen Nasional ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Oleh karena itu, tanggal 22 Februari kemudian ditetapkan sebagai hari ulang tahun (milad) Masjid Istiqlal.

Bertepatan dengan perayaan tersebut tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, dengan dikoordinasi oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya akan menyelenggarakan program berjudul “Merayakan Milad Istiqlal” pada tanggal 22–28 Februari 2017. Merayakan Milad Istiqlal merupakan bagian dari Festival Istiqlal yang diselenggarakan dalam bentuk pameran berbagai karya seni yang bertema Islam dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.

Festival Istiqlal sudah pernah diadakan sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1991 dan 1992. Setelah itu, festival ini bisa dibilang mati suri. Padahal pada penyelenggaraan sebelumnya, festival yang terbuka untuk publik ini mengukir kesuksesan sebagai peristiwa kebudayaan dan kesenian Islam dengan jumlah pengunjung terbesar. Festival Istiqlal I dikunjungi oleh tujuh juta orang sedangkan Festival Istiqlal II mencatat rekor pengunjung sebesar sebelas juta orang.

Perangko yang dikeluarkan PT Pos Indonesia dalam rangka Festival Istiqlal tahun 1991. (sumber foto: masterphila.com)
Perangko yang dikeluarkan PT Pos Indonesia dalam rangka Festival Istiqlal tahun 1991. (sumber foto: masterphila.com)
Pelaksanaan Festival Istiqlal tahun 2017 berupaya menghadirkan kembali kesuksesan acara yang dimeriahkan oleh pameran kebudayaan Islam dari berbagai cabang ekspresi seni, mulai arsitektur masjid, seni rupa hingga seni pertunjukan. Selain itu, salah satu rangkaian acara lainnya adalah Aksi Pembersihan Masjid Istiqlal yang dilakukan pada tanggal 10-15 Februari 2017.

Beberapa kelompok pecinta alam akan turun tangan membuat masjid yang telah berusia 39 tahun itu menjadi lebih cerah dan lebih bersih. Menurut panitia acara, diperkirakan akan ada sekitar 200 orang pecinta alam baik dari Jakarta maupun provinsi lainnya, termasuk lintas agama yang siap berpartisipasi dalam acara pembersihan Masjid Istiqlal ini.

Sasaran utama pembersihan adalah bagian-bagian masjid yang sulit dijangkau oleh petugas kebersihan sehari-hari seperti sisi luar dan dalam menara (antena, dinding, atap, lubang angin, dan lain-lain). Kisi-kisi yang berbahan stainless steel di koridor pelataran masjid juga tak luput dari aksi bersih-bersih.

Senam bersama oleh para peserta aksi pembersihan Masjid Istiqlal bersama Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, pada Jumat, 10 Februari 2017. (foto koleksi pribadi)
Senam bersama oleh para peserta aksi pembersihan Masjid Istiqlal bersama Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, pada Jumat, 10 Februari 2017. (foto koleksi pribadi)
Dalam rangkaian acara Festival Istiqlal ini, kita diajak untuk kembali memaknai keberagaman Indonesia yang merupakan bagian tak terpisahkan dari masjid kebanggaan umat Muslim di Indonesia ini. Masjid Istiqlal bersifat inklusif dan menerima kedatangan orang dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Acara Festival Istiqlal tahun 1991 dan 1992 juga ramai dikunjungi oleh masyarakat Indonesia, tidak hanya dari Jakarta namun juga provinsi-provinsi lainnya, serta tidak memandang identitas etnis atau agama.

Tak hanya itu, kebhinnekaan telah menjadi jati diri bagi Masjid Istiqlal. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, pria Batak kelahiran Dolok Sanggul, Sumatera Utara yang berkeyakinan Kristen-Protestan. Pada tahun 1955, Presiden Soekarno mengadakan sayembara membuat desain maket Masjid Istiqlal. Sebanyak 22 dari 30 arsitek lolos persyaratan. Desain karya Silaban yang bersandi “Ketuhanan” terpilih oleh juri sebagai pemenang.

Dewan juri sayembara diketuai oleh Presiden Soekarno dan beranggotakan tokoh-tokoh Muslim yaitu Ir. Rosseno Soerjohadikoesomo, Ir. Djoanda Kartawidjaja, Ir. Suwardi, Ir. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah, H. Aboebakar Atjeh serta Oemar Husein Amin. Meskipun desain pemenang sayembara adalah bukan karya seorang Muslim, namun hal itu tidak lantas menjadi kehebohan bagi umat Islam di Indonesia saat itu. Tidak ada hal yang perlu untuk dipermasalahkan.

Peresmian Masjid Istiqlal oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien pada 22 Februari 1978. (sumber foto: kompas.com)
Peresmian Masjid Istiqlal oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien pada 22 Februari 1978. (sumber foto: kompas.com)
Tidak seperti masjid dalam arsitektur Islam Arab, Persia, Turki, dan India yang memiliki banyak menara, Istiqlal hanya memiliki satu menara yang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Struktur menara berlapis marmer berukuran tinggi 66.66 meter, melambangkan 6.666 ayat dalam Al Qur’an. Kemuncak yang memahkotai menara terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter yang melambangkan 30 juz’ dalam Al Qur’an. Masjid ini ditopang oleh 12 pilar raksasa dan 5.138 tiang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun