Gara-gara itu, aku menyarankan Dido untuk membikin rekening Bank BCA. Alasannya, tentu, karena proses adminstrasi Bank BCA ketika kehilangan kartu debit yang aku rasa paling Dibikin simpel. Tinggal datang, bawa buku tabungan dan kartu identitas, beres. Pada akhirnya, Dido menuruti saranku ini. Lucunya, semenjak itu, dompetnya tak pernah hilang. Hingga kemudian kartu debitnya hilang malam itu.
Setibanya di rumah, aku memutuskan untuk mandi dahulu sebelum rebahan. Seperti milenial pada umumnya, aku pun tak luput melakukan tradisi ini: Main hape sebelum tidur. Setelah menekan passcode ponselku, aku sempat lupa aplikasi mana yang ingin kubuka.
Namun, baru keesokan paginya pesanku dibalas Dido.
"Udah tahu, Ndi, kamu mau ngomong apa. Pasti kamu mau bilang aku bisa tarik tunai tanpa kartu, 'kan, pakai BCA Mobile? Tinggal buka aplikasi, pilih menu tarik tunai, isi nominal. Terus dapat kode tarik tunai ke ATM dan pilih transaksi tanpa kartu. Abis itu udah, deh, beres. Tinggal datang ke ATM terdekat, pilih transaksi tanpa kartu, dan masukin kode," begitulah respons Dido.
"Ini aku ngomong sama Dido atau sama CS-nya BCA, sih? Ngomong-ngomong, pasti kamu juga baru tahu ini," jawabku.
"Rupanya you know me so well, yah. Ha ha ha. Eh, cek rekeningmu, uangmu sudah kukembalikan. Sori banget, nih, ngerepotin. Hidup Generasi simpel!"
Setelah membaca pesan ini, aku geleng-geleng. Ah, Dido... Orang ini, tuh, ya, dari dulu hidupnya emang random banget hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H