- Macam-macam Jenis Puasa.
Puasa adalah, ritualitas keagamaan yang tidak hanya dilakukan umat Islam saja tapi juga dilakukan oleh umat-umat sebelumnya. Hanya yang membedakan waktu, tata cara, dan tujuan Puasa itu sendiri. Namun, substansinya tetap sama, melatih kesabaran, keikhlasan, penerimaan, dan ingin memperoleh keutamaan puasa. Disamping demi menjaga ketahanan fisik maupun mental spiritual.
Menurut pandangan KGPAA Sri Mangkunegara IV, bahwa puasa bagian dari laku atau lelaku spiritual dan merupakan cara memperoleh aji jaya kawijayan, kanuragan (ilmu kesaktian lahir dan batin), pencapaian harapan dan sebagainya.
(Serat Wedhatama Pupuh 33).
Maka dalam mitologi budaya kejawen, Puasa dimaknai laku spiritual yang dilakukan demi mencapai tujuan. Seperti puasa weton, dilakukan sesuai hari kelahiran. Mutihan, berbuka hanya mengkonsumsi makanan dan minuman serba tawar dan putih, dan puasa ngeruh, menghindari jenis makanan yang mengandung unsur hewani.
Kemudian dalam tradisi masyarakat Hindu, Puasa disebut Upawasa, berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni terdiri dari kata Upa yang berarti dekat, dan Wasa yang berarti Tuhan Yang Maha Kuasa (Sivananda Yoga Vedanta, 2002). Tujuannya mengalihkan pandangan inderawi, demi kesempurnaan pikiran, yang berada dibawah kesadaran budi.
Sedangkan dalam perspektif Islam, Puasa bertujuan melatih ketahanan fisik maupun mental spiritual. Supaya muncul rasa empati atau kepedulian sosial hingga menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT.
Adapun jenis Puasa, terbagi menjadi dua bagian:
Pertama, Puasa yang wajib dilaksanakan, seperti Puasa di bulan suci Ramadhan. Dasarnya Surah Al-Baqarah ayat 183:
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS. Al-Baqarah ayat 183).
Begitu pula Nazar, Puasa yang juga wajib dilaksanakan apabila seseorang bernazar atau berjanji akan berpuasa jika rencananya tercapai. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Siapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Siapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah memaksiati-Nya." (HR Bukhari).
Kedua, puasa yang sunnah dilakasanakan. Seperti Puasa Daud dilaksanakan secara selang seling, Puasa senin kemis. Puasa Ayyamul Bidh setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah, juga hari Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah.
- Target dan Tujuan Puasa
Target melaksanakan ibadah puasa, bertujuan memenuhi perintah sesuai tuntunan yang diajarkan oleh agama Islam. Memperoleh keutamaan puasa terutama di bulan suci Ramadhan seperti sekarang ini. Yang diyakini sebagai bulan penuh berkah, Rahmat dan ampunan (Magfirah).
Juga demi menjaga ketahanan fisik maupun mental spiritual, dan kesempurnaan pikiran dibawah kendali kesadaran ruhani hingga pikiran dapat terkendalikan.
Maka dalam pandangan kaum sufisme, apabila pikiran mampu dikendalikan berarti sedang menuju kepada nilai-nilai kebaikan dan kesucian, juga akan lebih mempermudah untuk mendekatkan diri kepada Allah hingga kondisi ruhani sampai kepada maqam muraqabah.
- Kesimpulan
Dalam pandangan Islam, Puasa merupakan amalan bathiniyah atau ibadah rahasia. Laku spiritual dalam terminoligi Kejawen. Upawasa menurut tradisi Hindu
Maka bila direnungkan, bahwa Puasa bukan sesuatu yang baru dan bukan pula hal yang kebetulan. Tetapi memang Gerakan dimensi ruhani, bahkan merupakan perintah langsung dari Allah melalui wahyu, seperti halnya Puasa Ramadhan yang sedang dijalankan oleh sebagian besar umat Islam yang berada diseluruh penjuru dunia.
Namun hakikat Puasa, tujuannya sama-sama melatih kesabaran, keikhlasan, penerimaan serta memperoleh keutamaan dalam melaksanakan ibadah puasa. Juga demi menjaga Kesehatan atau ketahanan fisik maupun mental spiritual.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI