Mohon tunggu...
Banyu Lenggahbumi
Banyu Lenggahbumi Mohon Tunggu... Chairman of the Education and Religious Foundation

Ruh adalah esensi, Jiwa substansi dan Raga menifestasi dari keduanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadhan dan Laku Spiritual Dalam Ragam Tradisi

4 Maret 2025   15:55 Diperbarui: 13 Maret 2025   04:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)


  • Macam-macam Jenis Puasa.

Puasa adalah, ritualitas keagamaan yang tidak hanya dilakukan umat Islam saja tapi juga dilakukan oleh umat-umat sebelumnya. Hanya yang membedakan waktu, tata cara, dan tujuan Puasa itu sendiri. Namun, substansinya tetap sama, melatih kesabaran, keikhlasan, penerimaan, dan ingin memperoleh keutamaan puasa. Disamping demi menjaga ketahanan fisik maupun mental spiritual.

Menurut pandangan KGPAA Sri Mangkunegara IV, bahwa puasa bagian dari laku atau lelaku spiritual dan merupakan cara memperoleh aji jaya kawijayan, kanuragan (ilmu kesaktian lahir dan batin), pencapaian harapan dan sebagainya. 

(Serat Wedhatama Pupuh 33).

Maka dalam mitologi budaya kejawen, Puasa dimaknai laku spiritual yang dilakukan demi mencapai tujuan. Seperti puasa weton, dilakukan sesuai hari kelahiran. Mutihan, berbuka hanya mengkonsumsi makanan dan minuman serba tawar dan putih, dan puasa ngeruh, menghindari jenis makanan yang mengandung unsur hewani.

Kemudian dalam tradisi masyarakat Hindu, Puasa disebut Upawasa, berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni terdiri dari kata Upa yang berarti dekat, dan Wasa yang berarti Tuhan Yang Maha Kuasa (Sivananda Yoga Vedanta, 2002). Tujuannya mengalihkan pandangan inderawi, demi kesempurnaan pikiran, yang berada dibawah kesadaran budi.

Sedangkan dalam perspektif Islam, Puasa bertujuan melatih ketahanan fisik maupun mental spiritual. Supaya muncul rasa empati atau kepedulian sosial hingga menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT.

Adapun jenis Puasa,  terbagi menjadi dua bagian: 

Pertama, Puasa yang wajib dilaksanakan, seperti Puasa di bulan suci Ramadhan. Dasarnya Surah Al-Baqarah ayat 183:  

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS. Al-Baqarah ayat 183).

Begitu pula Nazar, Puasa yang juga wajib dilaksanakan apabila seseorang bernazar atau berjanji akan berpuasa jika rencananya tercapai. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun