Ribuan pagi telah berlalu
Indah kelam silih berganti menyelimuti semangat janji
Untuk satu hari yang tak pasti
Surga ada di bumi
Â
Pagi ini semangat masih menagih
Agar hari mencatat sejarah teori berevolusi menjadi prasasti
Sebagai bukti surga ada di bumi
Â
Batin terhempas
Takkala angin berhembus dari arah berbeda
Membawa cita berbaur tak bermakna
Meninggalkan hasrat surga sirna dari jiwa
Â
Aku...
Berlari, berlari dan berlari
Lelah dalam raga takkan mampu menghentikan
Langkah kaki yang telah beranjak
Â
Aku...
Menatap angin dan mengejarnya
Sekuat tenaga meraihnya
Demi surga ada di bumi.
Â
Saya dedikasikan puisi ini untuk teman guru (kd) satu sekolah yang sedang tertimpa kesalahpahaman.
Salam iGenst
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H