Di lain waktu, beliau dan saya menangani siswa yang sedang mendapatkan masalah (kebetulan saya merupakan pembantu kepala sekolah bagian kesiswaan - terkadang saya merasa belum pantas duduk disana). Kala itu beliau tidak ingin membuat si anak merasa tertekan dengan apa yang sedang di alaminya. Ini salah satu yang membuat saya sangat terkesima dengan cara mendidik siswa. Ada banyak guru ketika melakukan pembinaan terhadap siswa yang bermasalah, siswa sering mengalami tekanan dan merasa terpidana. Namun beliau menunjukkan sifat guru asli yang sangat jarang ditemukan. Sepanjang berbicara dengan orang tua yang bersangkutan, saya hanya mampu memandang guru ini dan sambil berdecak kagum dalam pikiran. Luar biasa! Saya merasa malu dengan diri karena apa yang dilakukan beliau benar-benar diluar yang saya kiri. Kala itu beliau berkata, "kami guru-gurumu sangat sayang kepadamu. Kami berusaha masalah ini tidak diketahui guru-guru lain juga kepada teman-temanmu agar kamu tidak mendapat cela dari mereka. Tapi kami mau kamu berubah kearah yang lebih baik". Sekali lagi dia mengajarkan kepada saya untuk memperlakukan siswa semestinya.
Di lain kesempatan, ketika saya mengarahkan siswa (tepatnya OSIS) untuk berkreasi merayakan Hari Guru Nasional di sekolah, saya kembali mendapatkan inspirasi yang sangat menguatkan. Kala itu, banyak guru yang merasa kecewa karena ada sesuatu yang diangan-angankan siswa untuk memberikan souvenir kepada guru sebagai tanda kenangan namun tidak terwujud dikarenakan pengeluaran dalam perlombaan-perlombaan yang mereka lakukan dalam perayaan tersebut. Namun beliau memiliki cara pandang lain ditengah-tengah kesinisan guru menekan saya ketika keinginan pemberian souvenir tidak tercapai. Beliau datang menghampiri saya seraya berkata, "Terima kasih pak, perayaan hari guru ini meriah dan saya merasa dihargai sebagai guru". Memang kebiasaan yang terjadi di sekolah setiap perayaan Hari Guru hanya dilakukan dengan upacara dan setelah itu bubar dari sekolah. Kalimat beliau sangat menyentuh, saya merasakan sosok orangtua yang sedang memeluk anaknya yang sedang tersakiti. sekali lagi, Luar Biasa!
Dari sekian banyak kekaguman yang dia berikan kepada saya, ada satu hal yang sangat saya ingat. Setelah sekian lama senam pagi vakum dilaksanakan disekolah, selaku PKS kesiswaan saya berniat untuk memunculkan kegiatan yang sangat memberikan pengruh positif bagi siswa ini. Setelah mendapat ijin dari pimpinan sekolah, maka senam ini segera akan dilaksanakan. Namun, pada suatu pagi ketika hendak melakukan senam, seorang guru mengatakan untuk menunda pelaksanaan senam dikarenakan tebalnya asap kala itu (walau asapnya tidak setebal sumber asap). Guru ini bertanya kenapa tidak jadi senam, dan saya memberikan penjelasan seperti yang diperintahkan oleh guru lain untuk menunda senam. Beliau kembali memberikan pengajaran kepribadian kepada diri saya, "jangan tunda sesuatu yang baik", tuturnya. Ini yang sangat menginspirasi. Sering sekali kita melupakan hal sederhana ketika memberikan pelayanan yang terbaik. Ketika ada kesempatan lakukanlah selalu yang baik. Sekali lagi, Luar Biasa!
Terima kasih buat inspirasi ini. Semoga ini memberikan motivasi bagi guru-guru muda untuk berjuang dalam memberikan yang terbaik bagi siswa. Teruslah menebarkan inspirasi. Kami butuh semua yang guru tunjukkan dan biarkan kami memetik semua inspirasi itu untuk menjadi panutan kami dalam mengembang pengabdian ini.
Â
#Tulisan ini saya dedikasikan kepada Beliau "Guru Terbaik" yang pernah saya jumpai. Salam Revolusi Mental
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H