Mohon tunggu...
Genre KabupatenTangerang
Genre KabupatenTangerang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Forum GenRe Kabupaten Tangerang

Forum Genre Kab.Tangerang merupakan Forum Generasi Berencana yang bertujuan menggali, membina dan mengembangkan potensi kreativitas, intelektualitas, Remaja di Indonesia, Khususnya Remaja Di Kabupaten Tangerang. Mendukung dan membantu Pemerintah Republik Indonesia melalui DPPKB & BKKBN dalam menyiapkan ketahanan remaja, mencegah Triad KRR (Seks Pra Nikah, Nikah Dini, Penyalahgunaan Napza) dan peningkatan kualitas remaja untuk menciptakan generasi emas Indonesia Serta Menjadi Forum himpunan PIK R Pusat Informasi Dan Konseling Remaja di Kabupaten Tangerang yang dapat diakses masyarakat dalam menyiapkan masyarakat guna mendukung program generasi berencana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peluang dan Tantangan Pembelajaran Sosiologi dan Antropologi di Tengah Masa Pandemi Covid-19

31 Oktober 2022   15:43 Diperbarui: 31 Oktober 2022   15:50 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertama, Dapat mengembangkan bahan ajar berbasis digital. Di era digital menuntut guru untuk bermetamorfosis dari guru biasa menjadi guru yang luar biasa. Dalam pembelajaran sosiologi dan antropologi Guru dituntut bukan hanya melek teknologi, memiliki pengetahuan luas dan kecakapan/keterampilan tinggi di bidang yang diajarkannya, memiliki kemampuan memilih dan menggunakan metode atau strategi pembelajaran, sekaligus memerankan diri sebagai model untuk menginspirasi siswa (Suwandi, 2013). Guru hendaknya berupaya secara terus-menerus meningkatkan kemampuannya untuk  menjadi guru yang hebat yang mampu menginspirasi siswa agar mereka terlibat secara aktif, koperatif, dan bertanggung jawab dalam pembelajaran.

Kedua, Dapat mengembangkan bahan ajar berwawasan pendidikan multikultural. Bangsa Indonesia adalah negara multikultural dan masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural harus memiliki guru Sosiologi maupun Antropologi. Hal tersebut sangat perlu disadari oleh para guru. Kesadaran itu akan mendorong guru mendesain pembelajan sosiologi dan antropologi yang bermuatan multikultural. Pendidikan itu sangat berperan penting untuk menghasilkan generasi multikultur, yakni generasi yang menghargai perbedaan, menegakkan nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan (Suwandi, 2013).

Ketiga, Dapat mengembangkan bahan ajar bermuatan kecerdasan ekologis. Salah satu dari faktor penting dalam kurikulum merdeka yaitu berkaitan dengan tantangan eksternal, antara lain yang terkait dengan arus globalisasi, terkait dengan isu masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional (Permendikbud No.68 Tahun 2013). Untuk itu, guru harus memperhatikan dan mengakomodasi berbagai tuntutan, berbagai kebutuhan siswa, baik pada skala lokal, nasional, maupun global.

Simpulan

Sehingga, kondisi di tengah pandemi ini mampu menciptakan peluang dan juga tantangan dalam pembelajaran sosiologi dan antropologi kurikulum merdeka.  Adapun tantangan pembelajaran sosiologi dan antropologi dengan kurikulum merdeka ditengan masa pandemic pada masyarakat digital. yaitu, Pertama, Perlu membangun atmosfir pembelajaran yang menantang. Kedua, Mampu mengembangkan kurikulum merdeka dengan scientific approach. Ketiga, Dapat menuntun siswa belajar sepanjang hayat. Sedangkan, Peluang pembelajaran sosiologi dan antropologi kurikul merdeka ditengah masa pandemic pada masyarakat digital yaitu, Pertama, Dapat mengembangkan bahan ajar berbasis digital, Kedua, Dapat mengembangkan bahan ajar berwawasan pendidikan multicultural, Ketiga, Dapat mengembangkan bahan ajar bermuatan kecerdasan ekologis. Dan Keempat, Dapat menciptakan proses pembelajaran yang mandiri. Dalam proses pembelajaran sosiologi dan antropologi kurikulum merdeka dapat direalisasikan dengan menggunakan prinsip humanisitik. Sehingga untuk menghadapi segala tantangan dan mempersiapkan diri untuk memanfaatkan peluang, maka perlu adanya revitalisasi pembelajaran sosiologi kurikulum merdeka yang sesuai dengan prinsip humanistik ditengah masa pandemi, agar segala tantangan dan peluang pembelajaan sosiologi dan antropologi dapat disesuaikan dengan kurikulum merdeka pada masyarakat digital ditengah masa pandemi COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

Arend, R. I. (2008). Learning To Teach, Belajar untuk Mengajar (Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Seotjipto, penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Brown, H.D. (2000). Principle of Language Learning and Teaching, Fouth Edition. Englewood  Cliffs, NJ: Prentice Hall Regent.

Basrowi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Ghalia

Chairani, Ikfina. 2020.  Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Gender Di Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia. e-ISSN : 2502-8537

Harmin, M dan Toth, M. (2012). Pembelajaran Aktif yang Menginspirasi, Buku Pegangan Lengkap untuk Guru Masa Kini, (Bethari Anissa Ismayasari, penerjemah). Jakarta: Indeks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun