Lebih detail lagi, anda akan dikuatkan dengan definisi yang dicetuskan oleh ahli bidang ini.
Menurut Deuze (2003), jurnalisme multimedia dapat didefinisikan dalam dua pemahaman. Pertama penyajian paket berita dalam sebuah website menggunakan 3 atau lebih format media. Kedua penyajian paket berita yang terintegrasi dan melalui berbagi media.
Kata kuncinya yang bisa anda ingat adalah soal media yang selalu disebutkan dengan jumlah yang jamak. 3 atau lebih bahkan berbagai.
Jurnalisme multimedia juga menjadi sebuah bentuk perubahan. Jurnalisme ini membawa perubahan dari tidak adanya konvegensi menjadi konvergensi (kerjasama dan kolaborasi) seutuhnya.
Perlahan tapi pasti, anda akan menemui media-media tidak hanya terintegrasi. Media akan berpindah menuju integrasi dari bagian-bagian yang berbeda dalam proses produksi berita.
Tidak hanya pada suara, video, teks, namun juga pada pemasaran, promosi, interaksi dengan publik.
Pada akhirnya, jurnalisme multimedia dapat memudahkan kita audiens dalam mengonsumsi suatu informasi. Bisa dengan mendengarkan suaranya saja, menonton videonya saja, atau membaca sambil melihat ilustrasi.
Jurnalisme multimedia hadir untuk memuaskan bermacam gaya atau cara dalam mengonsumsi berita dengan beragam bentuk media di dalamnya.
Masih kurang jelas?
Karena sifatnya pelengkap, coba klik kata '">suara' ini. Bentuk media lain yang mungkin bisa membantu anda.