Mohon tunggu...
Genoveva SekarJemparing
Genoveva SekarJemparing Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas yang masih belajar sembari berkelakar

Halo, salam kenal ! Nama saya sudah tertera, setelahnya terserah anda ingin memanggil saya dengan kata yang mana. Genoveva, Sekar, atau Jemparing. Itu tidak terlalu penting. Terlebih penting, silahkan membaca sejenak hasil pemikiran di larut malam saya. Dengan harap-harap cemas, saya tunggu kritik, saran, atau respon Anda. Sampai berjumpa di dunia nyata dari saya yang sangat suka musik, alam terbuka dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Proyek "Jurassic Park", Sebuah Penggarapan Berlatar Bisnis di Taman Nasional Habitat Komodo yang Ditolak Warga Lokal

10 November 2020   15:13 Diperbarui: 10 November 2020   15:46 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komodo adalah salah satu binatang endemik Indonesia dan semakin langka populasinya. Habitatnya yang sudah dijaga senatural mungkin oleh warga lokal, hendak diambil alih pebisnis lokal yang mungkin akan mendestruksi tanah Pulau Rinca tersebut. 

Pulau Rinca merupakan sebuah pulau yang dikhususkan sebagai Taman Nasional untuk hewan prasejarah komodo. Selain menjadi habitat, lokasi juga memungkinkan untuk dijadikan lokasi wisata.

Pada bulan Oktober 2020, beredar berita mengenai sebuah proyek bisnis yang berlokasi di Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur tersebut. Keputusan ini mendapatkan respon pro dan kontra dari warga lokal.

Tirto. ID
Tirto. ID

Rencana pembangunan Geopark yang menghabiskan dana Pemerintah Indonesia sebesar Rp 21,21 miliar ini dipandang akan merusak habitat, ekosistem, struktur tempat tinggal bagi komodo dan makhluk hidup lainnya.

Dilansi dari TEMPO.CO dalam artikel yang berjudul Locals Strongly Reject 'Jurassic Park' Project at Komodo National Park Area karya Francisca Christy Rosana (2020), masyarakat yang tergabung ke dalam komunitas Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat mengirimkan surat protes terhadap pemerintah daerah.

Perjuangan Masyarakat Lokal dalam Menyuarakan Protes untuk Melindungi Kehidupan Komodo

Ketua dari Formapp, Aloysius Suhartim Karya mengajukan permintaan kepada Pemerintah Indonesia. Karya bersama rekan pebisnis lokal lainnya, ingin pemerintah menghentikan rencana pembangunan Geopark di Pulau Rinca tersebut.

"Kami juga meminta pemerintah untuk menjadi transparan terkait dengan proyek pembangunan dan segera melakukan konsultasi dengan warga terlebih dahulu," ujar Karya. 

Formapp melayangkan protes berupa surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Manggarai. Komunitas tersebut mengirim sebanyak tiga kali dan belum mendapatkan respon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun