Mohon tunggu...
Gen Mancha Koesoema
Gen Mancha Koesoema Mohon Tunggu... Swasta -

Penulis bayang-bayang dan penikmat kepura-puraan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok is Magnitis Lithos

14 Maret 2016   12:14 Diperbarui: 14 Maret 2016   12:38 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebijakan Ahok yang populis ataupun kontroversial berhasil membawa tren positif. Survey Populi Center nama Basuki Tjahaya Purnama masih memuncaki klasemen sementara dalam Liga Politik DKI 2017 baik dari segi popularitas 98% dan capaian elektabilitasnya yang 49%. Hal yang wajar, karena kebijakan Ahok yang lebih populis dan berani mampu mengdongkraknya sampai prosentase tersebut. Survey Populi Center ini mengkonfirmasikan bahwa masyarakat Jakarta masih ingin dipimpin Ahok.

Membuat terobosan dengan membuka APBD dan bisa diakses melalui internet, lelang jabatan tingkat kepala dinas, kecamatan dan lurah dijadikan tradisi yang reformis dan pelayanan yang baik. Jelas memberi dampak simpati publik yang pada periode kepemimpinan sebelumnya tidak pernah dilakukan.

Disparitas angka survey semakin tidak bisa dikejar oleh kandidat partai lain jika polemik dengan tema Ahok terus dikumandangkan. Maka yang perlu dilakukan oleh partai atau kandidat yang siap bertarung dalam bursa pencalonan Gubernur DKI tidak lagi membahas dan membuat polemik tentang Ahok-Isme. Tunjukkan visi-misi mulai saat ini, menjadi diri yang berbaur dengan masyarakat Jakarta dan menjadi solusi atas persoalan yang ada har ini, memperlihatkan kedewaan politik jauh lebih elegan-kan?

Magnet itu Bernama Ahok.

Jika meminjam istilah ilmu Fisika, Hanya ada beberapa unsur yang tertarik pada magnet. Tidak ada elemen dengan sendiri dapat menjadi magnet, ada sekelompok elektron yang bergerak membuat medan magnet yang cukup kuat.

Jika hal ini di Break Down point yang perlu disampaikan saat menfokuskan pada struktur kerja yang tidak terukur maka kelompok elektron yang membuat medan magnet tersebut terus bergerak menciptakan arus semakin besar dan membesar. Kelompok elektron yang saya maksud disini adalah Teman Ahok, Kaukus anak muda yang dengan lantang dan membuat blingsatan banyak elit parpol.

Kalau partai-partai besar ikut dalam pusaran permainan politik diatas maka susah untuk mendapatkan simpati publik. Partai dan elitnya harus menciptakan arus gerakan sendiri untuk bisa menciptakan gelombang magnetik yang tak kalah dahsyatnya. Tidak bisa dibayangkan jika isu Deparpolisasi yang dilontarkan elit partai justru menjadi pisau tajam yang mengoyak tubuh partai sendiri, menggerus terus menggerus yang akhirnya melumpuhkan kekuatan organ tubuh partai.  

Salam...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun