Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Intip Kekuatan Australia, Calon Lawan Indonesia

26 Januari 2024   16:03 Diperbarui: 27 Januari 2024   10:45 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Australia saat melawan India pada pertandingan Grup B Piala Asia 2023 di Ahmad Bin Ali Stadium, Al Rayyan, Qatar.(NAJEEB ALMAHBOOBI/AFP via kompas.com)

Skuad garuda baru saja menciptakan sejarah baru dengan lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 yang berlangsung di Qatar. Anak asuh Shin Tae-yong ini akan melakoni babak 16 besar kontra tim nasional Australia pada Minggu, 28 Januari 2024 petang WIB. 

Indonesia dapat dikatakan mendapatkan keberuntungan pasca kegagalan Oman mengalahkan Kirgistan, Kamis (25/1/2024), hal ini membuat skuad merah putih berhak atas satu tiket terakhir babak 16 besar dari jalur perinkat ketiga terbaik.

Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar kendati hanya hanya meraih tiga poin dari satu kemenangan, saat melawan Vietnam (1-0), dan dua kekalahan saat kontra Irak (1-3) dan Jepang (1-3). 

Sementara itu, Australia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar dengan predikat juara grup B, Australia sukses mengumpulkan 7 poin, hasil dari dua kali menang atas India dan Suriah, serta sekali seri melawan Uzbekistan.

Laga kontra Australia lusa itu juga merupakan pertemuan pertama Indonesia dengan Australia dalam kurun 14 tahun terakhir, sebelumnya tim merah putih harus menyerah 0-1 dalam kualifikasi Piala Asia 2011 di Brisbane pada 3 Maret 2010. 

Total, sejak tahun 1967, Indonesia tekah 18 kali bertemu Australia, dengan hasil satu kali menang dan 14 kekalahan. 

Satu-satunya kemenangan yang dipetik Indonesia dari Australia terjadi pada 30 Agustus 1981 dalam laga kedua kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung pada 1982 di Surabaya, manakala Herry Risdianto berhasil mencetak gol semata wayang dalam laga tersebut.

Australia dan AFC

Keikutsertaan Australia dalam Piala Asia sendiri baru dimulai pada Piala Asia 2007, atau setahun setelah mereka resmi menjadi anggota Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC pada 2006. Australia juga tercatat mengikuti putaran final Piala Asia edisi 2011, 2015, dan 2019.

Dalam empat kali keikutsertaan terdahulunya, Australia selalu berhasil mencapai perempat final Piala Asia, bahkan pada edisi Piala Asia 2011 dan 2015, Australia sukses menembus partai final dan menjadi juara pada edisi 2015, yang saat itu Australia berstatus tuan rumah.

Jika dibandingan dengan Indonesia, capaian Australia jelas diatas Indonesia. Piala Asia 2023 Qatar menjadi Piala Asia pertama Indonesia sejak kali terakhir tampil di 2007 silam. Dalam empat kali edisi Piala Asia sebelumnya, Indonesia selalu tersingkir di babak grup.

Australia sukses melaju ke 16 besar Piala Asia 2023 setelah memuncaki Grup B usai mengalahkan India 2-0, menang 1-0 atas Suriah, dan ditahan seri 1-1 oleh Uzbekistan pada laga terakhir grup itu.

Australia saat ini berada di peringkat 25 FIFA dengan nilai 1.539 poin, dan merupakan tim Asia berperingkat FIFA tertinggi keempat dibawah Jepang, Iran dan Korea Selatan. 

Sementara penantang, Indonesia, saat ini menempati peringkat 146 dunia, dan merupakan peringkat terbawah dari semua peserta yang mengikuti Piala Asia 2023 Qatar.

Selebrasi Jordan Bos setelah sukses mencetak gol ke gawang India (instagram.com/qatarballers)
Selebrasi Jordan Bos setelah sukses mencetak gol ke gawang India (instagram.com/qatarballers)
Komposisi Tim

Kendati Australia berstatus unggulan pada gelaran Piala Asia 2023 Qatar, skuad socceros kalah gemerlap jika dibandingkan dengan Jepang atau Korea Selatan yang bertabur pemain-pemain berstatus bintang yang bermain di liga-liga utama Eropa.

Termasuk didalamnya Liga Premier Inggris, Liga Spanyol dan Bundesliga. Mayoritas anggota skuad Australia juga bermain di luar negeri, namun kebanyakan bukan liga utama.

Kiper sekaligus kapten tim, Mathew Ryan yang saat ini bermain untuk AZ Alkmaar di liga Belanda, merupakan satu dari tiga pemain paling menonjol dalam skuad Australia.

Dua pemain lainnya yang dapat dijadikan catatan adalah gelandang Aiden O'Neill yang saat ini berkostum Standard Liege di Belgia, dan bek tengah Harry Souttar yang tercatat sebagai punggawa Leicester City di Inggris.

Fokus Merupakan Kunci

Di atas kertas, Australia jelas lebih diunggulkan dari Indonesia, kedalaman skuad yang cukup baik dan peringkat FIFA yang terpaut jauh merupakan alasannya. 

Kendati demikian semangat berlebih skuad garuda pasca mencatat sejarah untuk pertama kalinya lolos ke babak 16 besar dapat menjadi lecutan semangat Jordi Amat dan kawan-kawan.

Bermain dengan lepas dan tanpa beban serta menikmati laga dengan kompak, akan menjadi faktor dapat membuat hasil pertandingan berpihak kepada Indonesia, dengan catatan tidak ada lagi kesalahan fatal yang dilakukan. 

Nah, yang pasti, tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola, selagi bola itu bundar maka semua kemungkinan dapat terjadi.

Begitu juga dengan kemungkinan Indonesia untuk kembali mencetak sejarah lolos ke perdelapan besar dengan mengakhiri paceklik kemenangan dari Australia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun