Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Segera Ubah Pola Pembinaan Sepak Bola Indonesia Sekarang

26 Januari 2024   10:20 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:23 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luapan emosi Shin Tae-yong saat mengetahui kepastian Indonesia lolos 16 besar (pssi.org)

Penampilan skuad garuda di Piala Asia 2023 Qatar menunjukkan kualiatas sesungguhnya sepak bola di negeri ini, terutama mengenai pola pembinaan sepak bola baik usia dini maupun level profesional yang bermuara kepada kualitas tim nasional suatu negara.

Cara "instan" melalui proses naturalisasi pemain keturunan dengan tujuan peningkatan kualitas tim nasional nyatanya belum mampu menjadi cara singkat dan cepat membawa merah putih untuk kompetitif di level international utamanya Piala Asia Qatar 2023.

Kendati harus diakui, dibawah asuhan tangan dingin pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, terdapat peningkatan peforma tim nasional yang signifikan, dari segi kualitas fisik pemain, rancangan permainan tim hingga pemahaman taktik yang dapat diimplementasikan dengan baik oleh pemain di dalam lapangan.

Ukir Sejarah Baru

Indonesia baru saja memastikan sejarah baru di dunia persepakbolaan tanah air dengan memastikan diri lolos ke babak 16 besar Piala Asia Qatar sebagai satu diantara 4 tim penghuni peringkat tiga terbaik dengan koleksi 3 poin hasil dari 1 kemenangan yang diraih dari Vietnam serta 2 kekalahan yang diderita dari Irak dan Jepang.

Selain mengukir sejarah baru dengan lolos ke fase 16 besar, skuad garuda juga sukses untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaannya di Piala Asia mampu mencetak gol di tiga laga penyisihan yang mereka lakoni. Skuad Justin Hubner dan kawan-kawan sukses mencetak masing-masing 1 gol pada laga kontra Irak, Vietnam, dan Jepang. Hasil ini jelas lebih baik ketimbang hasil yang diperoleh Indonesia pada gelaran Piala Asia sebelumnya.

Koleksi 3 poin yang diperoleh skuad garuda di gelaran Piala Asia 2023 Qatar sebenarnya bukan hal baru, hasil yang diraih Justin Hubner dan kawan-kawan ini sama dengan capaian yang diraih pada dua gelaran Piala Asia edisi sebelumnya yakni 2004 dan 2007. Hanya saja dengan 3 poin di Piala Asia 2023 Qatar ini sudah cukup bagi skuad garuda mengunci satu tempat di 16 besar Piala Asia 2023 Qatar.

Dan perlu diingat, bahwa keberhasilan skuad merah putih lolos ke babak 16 besar diwujudkan dengan komposisi pemain berusia muda, dan merupakan skuad termuda dari keseluruhan kontestan Piala Asia Qatar 2023. Selain datang dengan skuad termuda, garuda juga datang dengan label tim peringkat FIFA terendah kedua pada gelaran bergengsi negara-negara se Asia tersebut.

Kendati demikian, Shin mengakui bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi oleh skuadnya untuk dapat berkembang di masa mendatang. Menurut dia, partisipasi di Piala Asia 2023 Qatar merupakan cara untuk menunjukkan level Indonesia yang sebenarnya di sepak bola Asia.

"Kami menunjukkan performa yang lebih baik dari peringkat FIFA di posisi ke-146 saat ini. Kami juga memiliki bekal penting untuk terus berkembang, terutama dengan pemain-pemain muda yang saya miliki di skuad ini." tutur Shin, pada Kamis (25/1/2024).

Hal serupa juga disampaikan bek sayap kanan Indonesia dan pencetak gol di laga kontra Jepang, Sandy Walsh. Sandy menilai semua pemain Indonesia telah menunjukkan penampilan yang sungguh-sungguh untuk mengimbangi lawan kuat, seperti Irak dan Jepang.

"Kami berusaha untuk bekerja keras dan memberikan kebanggaan bagi suporter kami. Kami juga membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang kedepannya terutama dengan pemain muda yang dimiliki." ujar Sandy.

Rancangan Permainan Tim

Lebih lanjut, Shin turut menjelaskan bahwa skuad garuda masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar dapat bersaing secara komptitif di level sepak bola Asia. Saat ini Indonesia memang telah berani memainkan sepak bola dengan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki, melakukan duel di lini tengah, hingga build up serangan dari bawah, akan tetapi rancangan permainan ini kurang ditopang kualitas operan yang baik antar lini, serta marking pemain yang kadang buruk.

Setelah menyelesaikan tiga pertandingan Grup D Piala Asia 2023 Qatar, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama dalamhal akurasi operan, skuad merah putih hanya mampu mengoleksi rerata 69% operan akurat per pertandingan yang dilakoni. Peforma akurasi operan paling baik diperoleh ketika berjumpa Vietnam dengan 75% tingkat keberhasilan, sementara ketika berjumpa Irak dan Jepang, Indonesia hanya mampu mencatatkan akurasi operan 70% dan 63%.

Buruknya akurasi operan punggawa garuda pada laga lawan Jepang tidak lepas dari kegagalan Indonesia dalam menjalankan taktik operan-operan pendek dalam proses buildup serangan dari bawah. Pressing ketat yang dilakukan Ueda dan kawan-kawan sukses memaksa para pemain Indonesia memainkan umpan jauh, yang pada akhirnya gagal mengkreasikan peluang.

Dalam laga kontra Jepang, tercatat 22% operan Indonesia merupakan umpan lambung jauh yang mengarah dari kiper atau bek tengah kepada pemain depan, jumlah itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah umpan jauh yang diciptakan Jepang yang hanya 6%.

Indonesia nampak kesulitan melakukan operan ketika memasuki sepertiga akhir pertahanan lawan, garuda hanya mampu mengoleksi rerata 28% penguasaan bola ketika memasuki zona berbahaya di daerah pertahanan Jepang, lebih detail lagi para pemain Indonesia hanya mampu mencatatkan 16 operan sukses di dekat atau kawasan kotak penalti "Samurai Biru".

Shin Tae-yong saat laga kontra Jepang (pssi.org)
Shin Tae-yong saat laga kontra Jepang (pssi.org)
Kegagalan Indonesia dalam menghasilkan operan di jantung perthanan Jepang berbanding lurus dengan minimnya peluang yang dapat diciptakan, selama pertandingan kontra Jepang hanya dua tembakan tidak tepat sasaran yang dihasilkan lini depan Indonesia ke arah gawang Jepang.

Angka ini jauh jika dibandingkan dengan capaian skuad samurai biru yang tercatat sukses melakukan 70% operan di zona pertahanan akhir Indonesia, dan sukses menghadirkan 125 operan sukses di sepertiga pertahanan Garuda.

Pelatih Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong turut menuturkan, bahwa taktik pressing yang dilakukan Jepang sukses membuat rencana permainan Indonesia untuk membangun serangan dari lini belakang tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Kendati demikian, Shin turut mengatakan, bawah tampil di Piala Asia 2023 merupakan pengalaman berart dan menjadi bekal penting bagi Indonesia untuk memahami kelemahan guna meningkatkan diri di masa mendatang dan tampil kompetitif di level Asia.

"Kami merupakan tim terlemah dan termuda dengan minim pengalaman kompetisi. Jadi, penampilan di Piala Asia ini adalah pelajaran penting bagi kami untuk berkembang kedepannya. Pengalaman menghadapi tim-tim terbaik di Asia akan menolong kami demi meningkatkan kemampuan tim kedepannya." tutur Shin.

Sementara itu pelatih Jepang Hajime Moriyasu mengungkapkan, pressing ketat yang diterapkan timnya adalah bagian dari upaya timnya untuk meredam permainan Indonesia. "Mereka (Indonesia) adalah tim yang memiliki teknik bagus. Indonesia juga memiliki manajer yang sangat bagus sehingga bisa menyiapkan strategi dengan baik melawan kami." kata Moriyasu.

Luapkan Kebahagian, Tapi Segera Berbenah

Luapan emosi Shin Tae-yong saat mengetahui kepastian Indonesia lolos 16 besar (pssi.org)
Luapan emosi Shin Tae-yong saat mengetahui kepastian Indonesia lolos 16 besar (pssi.org)
Pada laga pamungkas Grup E, Kamis (25/1/2024), Bahrain sukses memastikan diri lolos ke 16 besar sebagai pemuncak klasemen Grup E seusai menumbangkan Jordania dengan skor tipis 1-0, di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar. Gol tunggal Bahraun dicetakkan eks penyerang Persija Jakarta, Abdullah Yusuf, dimenit ke 34. Hasil ini membuat Bahrain akan bersua Jepang di perdelapan final nanti. Sementara itu, Jordania lolos ke babak gugur sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik dari Grup E.

Malaysia pun memastikan diri untuk pulang dari Qatar dengan raihan satu poin hasil dari menahan imbang Korea Selatan 3-3, di Stadion Al Janoub, kota Al Wakra. Kendati gagal mengalahkan Malaysia, Korsel juga turut memastikan langkah kaki lolos ke fase 16 besar sebagai peringkat kedua Grup E. Korea Selatan telah itunggu Arab Saudi yang keluar sebagai juara Grup F.

Keberhasilan Kyrgyzstan menahan imbang Oman dengan skor 1-1 di laga pamungkar Grup F Kamis (25/1/2024) sukses melanggengkan Indonesia ke babak 16 besar, serta memupus mimpi Oman untuk tampil di 16 besar. Sementara itu, Arab Saudi dan Thailand berhasil melaju ke babak 16 besar sebagai juara dan runner up Grup F.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun