Salah satu indikasi kemampuan Ernando adalah catatan 100% memenangi duel udara yang ia lakukan melawan para pemain Vietnam. Nando mampu menangkap dan meninju bola untuk menghindari pemain Vietnam melakukan sundulan ke arah gawang dari dalam kotak penalti Garuda.
Selain itu, Ernando juga mampu melakukan aksi tinjuan untuk membuang bola pada situasi bola mati Vietnam sebanyak dua kali. Bola sapuan Ernando pun ke arah yang sulit untuk dijangkau para pemain Vietnam, sehingga melalui aksinya itu dapat membuat gawang Indonesia aman.
Tak hanya dalam tugas menjaga gawang, Nando juga berperan baik untuk menjadi opsi operan rekan setimnya dalam proses membangun serangan dari bawah. Ernando tercatat memberikan 23 operan yang 17 di antaranya merupakan operan jarak jauh. Kendati tidak melakukan satu pun kesalahan yang membahayakan gawangnya, Ernando masih perlu meningkatkan akurasi operannya. Sebab, Nando hanya mampu mencatatkan 39 persen operan berhasil selama laga melawan Vietnam tersebut.
Adapun jika menghitung jumlah operan jarak jauh, persentase akurasi operan sukses yang dilakukan Ernando menurun drastis. Ernando hanya mampu melakukan 18% operan jarak jauh sukses, operan yang gagal mengarah ke pemain Indonesia lainnya mayoritas terjadi di babak kedua. Hal ini terjadi karena pressing ketat pemain Vietnam sejak sepertiga akhir garis pertahanan Indonesia, sehingga membuat opsi operan pendek Ernando berkurang dibabak kedua. Hal ini menyebabkannya Ernando lebih sering langsung memberikan operan jauh ke garis tengah lapangan pertandingan di babak kedua.
Apa yang dilakukan Ernando tersebut sempat berbuah teguran yang dilakukan oleh pelatih kiper Indonesia, Kim Bong-soo. Kim Bong-soo nampak berkali-kali teriak ke arah Nando sembari memberikan gestur agar memintanya memberikan operan-operan mendatar bukan bola lambung di udara.
Performa tangan dewa Ernando amat dibutuhkan Indonesia ketika melawan Jepang demi menyegel tiket ke babak 16 besar, jika sejarah itu tercipta, Ernando layak dianggap sebagai salah satu kiper terbaik dalam sejarah timnas Indonesia. Akan tetapi perjuangan skuad garuda menghadapi Jepang jelas tak mudah. Besar kemungkinan lini belakang garuda akan di tekan 7 hari 7 malam oleh Wataru Endo dan kawan-kawan.
Kami butuh tangan dewamu Nando.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H