Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lawan Jepang, Puncak Panggung Evaluasi STY

22 Januari 2024   15:15 Diperbarui: 22 Januari 2024   15:42 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
STY bersama Jordi Amat saat press konferens (pssi.org)

Gelaran Piala Asia 2023 Qatar yang saat ini sedang berlangsung sangat mungkin menjadi panggung evaluasi kinerja Shin Tae-yong (STY) bersama tim nasional Indonesia. STY tercatat telah menjadi peramu strategi tim nasional Indonesia selama lebih kurang 4 tahun.

Erick Tohir selaku ketua umum PSSI dalam hal ini mengutarakan bahwa STY akan mendapat perpanjangan kontrak jika berhasil mencapai target yang telah disepakati antara federasi dengan STY. Kontrak STY sendiri bersama tim nasional Indonesia akan berakhir di pertengahan 2024 ini. Sebagaimana kita ketahui, STY dan PSSI sepakat untuk Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar.

Hasil Minor

Cukup masuk akal bahwa kinerja STY bersama tim nasional Indonesia untuk dievaluasi jika target prestasi yang telah disepakati tidak tercapai, mengingat sebagai seorang pelatih STY tentunya memiliki tanggung jawab terhadap kinerja dan kualitas tim nasional.

Terlebih selama melatih tim nasional Indonesia selama kurang lebih 4 tahun, STY juga mencatatkan hasil minor bersama skuad garuda, diantaranya kegagalan menjadi juara Piala AFF di dua edisi 2020 dan 2022, gagal meraih medali emas Sea Games 2021, serta gurgur pada fase grup Piala Asia U-20.

Kegagalan menjadi juara Piala AFF di dua edisi 2022 dan 2022 banyak menjadi sorotan publik bola tanah air, hal ini bukan tanpa alasan, mengingat bagaimana kita akan berkompetisi secara kompetitif pada level asia jika pada level asia tenggara saja kita belum dapat mewujudkannya.

Kendati STY mencatatkan beberapa hasil minor bersama tim nasional Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa STY berhasil membawa skuad garuda berproses dengan baik. Puncaknya, ketika STY sukses mengantarkan tim nasional Indonesa dari berbagai kelompok umur untuk dapat tampil di gelaran Piala Asia melalui jalur kualifikasi, bukan tuan rumah.

Optimisme Suporter

Bambang Pamungkas, mantan penyerang tim nasional Indonesia menilai bahwa tim nasional Indonesia bersama STY telah berproses cukup baik dan berada pada jalan yang benar. BP sapaan akrab Bambang Pamungkas turut khawatir jika STY harus diganti dalam waktu dekat dan mengganti STY sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia dinilai bukan sebagai sebuah keputusan yang tepat.

"Walaupun memang di event-event level regional kita masih gagal. Namun, jika kita melihat gambaran yang lebih besar, menurut saya, tim nasional Indonesia ini sudah berproses dengan benar. Makanya saya khawatir kalau ada suara-suara yang mengatakan bahwa Shin Tae-yong diganti saja. Jujur saja saya khawatir, karena pengalaman saya mengatakan bahwa itu bukan solusi yang tepat."

Melihat perkembangan postive tim nasional Indonesia bersama STY, beberapa kelompok lapisan suporter nampak optimis suatu saat nanti tim nasional dapat mengangkat trofi serta kompetitif di level sepak bola yang lebih tinggi. Sebagai seorang pelatih, STY juga sukses mendapatkan dukungan dari beberapa kelompok suporter.

Beberapa kelompok suporter yang secara terang-terangan membela STY disinyalir merupakan kelompok suporter militan yang telah lelah melihat carut marutnya tim nasional di era sebelumnya.

Dukungan suporter ini tentunya menjadi privilege tersendiri bagi STY, mengingat sebagai seorang pelatih tentunya sulit mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari suporter yang tidak menganggap trofi dan juara sebagai sebuah patokan keberhasilan.

STY bersama Jordi Amat saat press konferens (pssi.org)
STY bersama Jordi Amat saat press konferens (pssi.org)
Blunder Federasi

Bicara evaluasi, PSSI sebagai federasi sepak bola dan pemangku kebijakan pernah melakukan kesalahan ketika memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Luis Milla pada 2018 silam. Sebagaimana kita ketahui, Milla kala itu juga mendapatkan dukungan hampir dari keseluruhan lapisan suporter tim nasional, peforma tim nasional Indonesia saat diasuh Luis Milla juga tidak buruk bahkan menunjukkan perkembangan yang cukup baik.

Belajar dari era Luis Milla, PSSI hendaknya lebih bijak dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja STY mengingat akan berdampak terhadap masa depan sepak bola Indonesia.

Kendati belum memberikan gelar selama melatih Indonesia, STY telah mampu membawa skuad garuda tampil kembali di Piala Asia 2023 Qatar, setelah lebih dari 15 tahun absen dari gelaran Piala Asia. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia tampil terakhir kali di Piala Asia pada 2007 silam.

Bukan tanpa halangan membawa Indonesia kembali ke Piala Asia, mengingat keberhasilan membawa skuad garuda kembali ke Piala Asia dilakukan ditengah belum membaiknya iklim kompetisi sepak bola tanah air, serta berbagai masalah kompetisi dan pembinaan maupun finansial.

Jika STY harus dievaluasi dan dinilai gagal, maka kedepan yang harus dievalusi bukan hanya siapapun sosok pelatih tim nasional, melainkan federasi dalam hal ini PSSI itu sendiri. Mengingat sebagai sebuah federasi, harusnya PSSI mampu memberikan "rambu penunjuk arah" sehingga siapapun pelatih tim nasional dapat merealisasi target yang telah ditentukan.

STY sendiri bersama tim nasional Indonesia akan melakoni laga hidup mati melawan Jepang pada Rabu (24/1/2024) mendatang di di Stadion Al-Thumama, Doha, Qatar. Laga ini akan menjadi salah satu penentu kiprah STY bersama tim nasional Indonesia.

Jika Jordi Amat dan kawan-kawan sukses menahan imbang Jepang dan melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar, maka besar peluang STY tetap akan melatih tim nasional dan mendapatkan perpanjangan kontark.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun