Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilas Balik Rival: Jepang, Katana Semakin Tajam dan Parang Tumpul

5 Januari 2024   15:44 Diperbarui: 5 Januari 2024   17:57 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
skuad jepang (instagram.com/japanfootballassociation)

Sebelumnya pada 9 Juni 1974, Indonesia dan Jepang sempat bertemu di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Pada pertemuan ini Indonesia sukses mengalahkan Jepang dengan skor 3-0, berkat koleksi dua gol dari Abdul Kadir dan satu gol disumbangkan Risdianto.

Pada ajang Merdeka Games Malaysia 1978, Indonesia dan Jepang kembali bertemu. Pertemuan keduanya berakhiran dengan skor 2-1 untuk kemenangan Indonesia, dua gol kemenangan Indonesia dilesakkan oleh dua pemain asal Papua, Papu dan Timo Kapisa.

Setahun berselang, atau tepatnya pada 31 Mei 1979, Indonesia dan Jepang kembali bertemu di Stadion Nishigaoka Tokyo. Pada pertemuan kali ini skuad garuda harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor 4-0.

Kemenangan terakhir Indonesia atas Jepang terjadi pada laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan di 24 Februari 1981. Sumbangan gol dari Bambang Nurdiansyah dan Berty Tutuarima membuat Indonesia menang dengan skor 2-0 atas Jepang.

Katana Tajam, Parang Tumpul

Setelah tahun 1981, rivalitas Indonesia dan Jepang sudah tidak dapat dikatakan kompetitif. Persaingan keduanya memasuki periode kedua.

Indonesia dan Jepang bertemu di ajang Kualifikasi Olimpiade Seol 1988 tepatnya pada 8 April 1987. Pada pertemuan ini Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang 3-0. Kemenangan Jepang atas Indonesia dalam ajang ini menjadi sinyal meningkatnya kualitas sepakbola Jepang dan pertanda mandeknya kualitas persepakbolaan Indonesia.

Pada leg kedua di ajang Kualifikasi Olimpiade Seoul di Jakarta pun Indonesia juga kembali dikalahkan Jepang dengan skor 1-2. Setelah pertemuan di ajang Kualifikasi Olimpiade ini, Jepang dan Indonesia bertemu kembali di empat laga di dua ajang bergengsi yakni kualifikasi Piala Dunia Italia 1990 dan kualifikasi Olimpiade Barcelona 1992.

Pada ajang kualifikasi Piala Dunia 1990 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Indonesia sukses ditahan imbang Jepang dengan skor 0-0, sementara pada leg kedua yang berlangsung di Stadion Nasional Nishioka, Tokyo pada 11 Juni 1989, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor mencolok 5-0.

selebrasi pemain jepang (instagram.com/japanfootballassociation)
selebrasi pemain jepang (instagram.com/japanfootballassociation)
Ajang Kualifikasi Olimpiade Barcelona 1992 merupakan event resmi terakhir yang mempertemukan Jepang dan Indonesia, pada ajang yang berlangsung dua leg itu Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang tanpa sekalipun menang.

Indonesia berhasil dikalahkan Jepang dengan skor 1-2 di leg pertama yang berlangsung di Stadion 10 November, Tambaksari, Surabaya pada 9 Juni 1991 dan 1-3 pada leh kedua yang berlangsung di Stadion Nakagawa, Jepang.

Peningkatan Kualitas

Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kualitas sepakbola Jepang jauh lebih baik ketimbang Indonesia adalah adanya dukungan seluruh stakeholder seperti, pemerintah, pengusaha dan elemen masyarakat untuk pembinaan olahraga khususnya sepak bola, serta adanya penerapan kurikulum olahraga termasuk sepakbola di tingkat sekolah, dan perbaikan pemahaman tentang gizi anak-anak. Hal ini terlihat pada akhir 1970-an, tinggi tumbuh rata-rata orang Jepang adalah 1,67 meter. Angka itu meningkat dari 1,57 meter pada dekade 1960-an.

Bumi dan langit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun