Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Panduan Lengkap Jenis-Jenis Saham yang Perlu Diketahui

15 Desember 2023   09:05 Diperbarui: 15 Desember 2023   09:10 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Investasi saham belakangan ini mulai banyak diminati oleh berbagai pihak sebagai sebuah cara untuk membangun kekayaan jangka panjang serta mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.

Kendati demikian sebelum memluai investasi saham hendaknya calon investor memahami terlebih dahulu jenis-jenis saham yang tersedia. Melalui artikel ini, kami akan membahas secara rinci berbagai jenis saham yang saat ini ada di pasaran.

Apa itu Saham?

Saham merupakan suatu bentuk bukti kepemilikan dalam sebuah perusahaan, maka dengan membeli saham sebenarnya kita telah membeli dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut.

Pemilik saham, atau pemegang saham, atau investor memiliki hak secara penuh untuk berpartisipasi dalam keputusan perusahaan serta menerima dividen jika perusahaan yang sahamnya kita miliki membagikan keuntungan kepada pemegang saham.

Saham sendiri terdiri dari berbagai jenis yang berbeda jika dilihat dari fungsi dan tujuan saham tersebut. Beberapa jenis saham tersebut diantaranya jenis saham berdasarkan kepemilikan, jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan, serta jenis saham berdasarkan cara pengalihannya.

Jenis Saham Berdasarkan Kepemilikan

Berdasarkan kepemilikan saham dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu common stock dan preferred stock.

Perbedaan antara kedua jenis saham ini terletak pada hak tagih dan klaim atas aset perusahaan yang sahamnya kita miliki, berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing jenis saham.

1. Saham Biasa

Saham Biasa merupakan jenis yang saat ini paling banyak dikenal masyarakat, dan kerap kali dijadikan sebagai pilihan investasi.

Keunggulan dari investasi common stock yaitu memiliki potensi untung paling besar jika dibandingkan dengan investasi saham lainnya, common stock juga mudah diperjualbelikan atau ditransaksikan, dan perusahaan lebih transparan, serta memungkinkan pemiliknya melakukan diversifikasi usaha.

Akan tetapi Saham Biasa atau common stock merupakan jenis saham yang dalam hal pembagian dividen, menempatkan pemilik saham pada posisi paling akhir.

Jenis saham seperti ini mempunyai kemampuan klaim berdasarkan untung dan rugi perusahaan, sehingga apabila perusahaan mengalami likuidasi, maka para investor atau pemegang saham akan menjadi prioritas terakhir terkait pembagian dividen yang akan diterimanya.

Jika dilihat posisi investor atau pemegang saham yang menjadi prioritas terakhir atas pembagian dividen hasil dari penjualan aset, maka bisa dibilang bahwa para pemegang saham biasa hanya memiliki hak dan kewajiban yang terbatas. Pemilik saham biasa ini tidak memiliki pengaruh yang kuat untuk menentukan kebijakan keputusan di dalam perusahaan.

2. Saham Preferen

Saham preferen (preferred stock) merupakan jenis saham yang memberikan prioritas kepada para pemilik atau pemegang sahamnya, berbeda dengan saham biasa yang pemilik saham tidak memiliki hak klaim atau nilai pembagian yang tetap.

Pemilik saham preferen dapat melakukan klaim terhadap laba dan aktiva perusahaan sebelum pemegang saham biasa. Selain itu, saham preferen juga memberikan hak tebus pada pemiliknya yang dapat ditukarkan dengan saham biasa.

Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan

pixabay.com/geralt
pixabay.com/geralt
1. Saham Blue Chip

Blue chip stock merupakan salah satu jenis saham yang banyak diburu oleh para investor saham. Bagaimana tidak, jenis saham blue chip merupakan jenis saham yang keluarkan oleh deretan perusahaan dengan reputasi tinggi.

Biasanya perusahaan yang mengeluarkan saham blue chip mempunyai penghasilan laba yang relatif stabil. Beberapa contoh jenis saham blue chip di Indonesia seperti BBCA, TLKM, dan ICBP.

Emiten-emiten saham tersebut memiliki perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang tinggi serta kinerja keuangan yang stabil dibandingkan perusahaan lainnya di Indonesia.

2. Saham Pendapatan

Saham Pendapatan (income stock) merupakan jenis saham yang banyak diburu oleh para investor selain saham blue chip.

Saham Pendapatan memiliki keunggulan dalam hal membayar dividen untuk pemegang sahamnya dengan nilai yang lebih tinggi dari rata-rata pada tahun sebelumnya. Alhasil Saham Pendapatan biasanya memiliki pendapatan yang selalu terus meningkat setiap periode.

Kendati demikian dalam pengelolaannya investor saham memerlukan strategi khusus, mengingat saham pendapatan memiliki potensi risiko cukup besar.

3. Saham Berkembang

Saham Berkembang (growth stock) merupakan jenis saham yang memiliki tingkat perkembangan yang jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan saham lainnya yang berada pada bidang sama. Karena perkembangan nilai sahamnya cepat, pergerakan nilainya dapat berubah secara drastis dalam periode tertentu.

4. Saham Spekulatif

Saham spekulatif merupakan jenis saham yang banyak diminati oleh para trader, saham spekulatif berpotensi menghasilkan laba atau profit yang tinggi di masa depan, kendati demikian saham spekulatif memiliki risiko yang relative tinggi.

5. Saham Counter Cyclical

Saham Counter Cyclical merupakan jenis saham yang mempunyai kondisi paling stabil pada saat situasi ekonomi sedang bergejolak. Hal ini dikarenakan saham jenis ini tidak terpengaruh atas kondisi ekonomi dan bisnis yang sedang terjadi.

Keuntungan yang didapat atas saham jenis ini bergantung pada perusahaan yang mengeluarkan sahamnya.

6. Saham Emerging Growth

Jenis Saham Emerging Growth ini juga cenderung tidak banyak terpengaruh akibat kondisi ekonomi dan bisnis yang sedang naik atau turun. Pasalnya emerging growth stock merupakan jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan kecil, kendati demikian nilai sahamnya relatif stabil.

7. Saham Defensif

Kondisi resesi ekonomi yang terjadi tidak akan terlalu berpengaruh terhadap jenis saham defensif (defensive stock). Sebab saham defensif merupakan contoh saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan bidang kerja meliputi industri harian, dimana daya beli masyarakat terhadap produk harian tersebut cenderung stabil setiap harinya dan tidak mengalami perubahan berarti.

Biasanya saham defensive berisi saham perusahaan consumer goods karena di masa krisis pun mereka akan tetap mencatatkan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya.

Jenis Saham Berdasarkan Cara Pengalihannya

pixabay.com/startup stock photos
pixabay.com/startup stock photos
1. Bearer Stock

Bearer stock atau saham atas unjuk merupakan jenis saham yang nama pemiliknya tidak tertulis secara fisik pada saham tersebut. Alhasil saham jenis ini pun sangat mudah untuk dialihkan kepemilikannya kepada investor lain.

Para investor yang memilih bearer stock biasanya memang bertujuan untuk memperjualbelikan saham yang ia miliki secara mudah dan cepat.

2. Registered Stock

Kebalikan dari saham atas unjuk, saham atas nama atau registered stock merupakan jenis saham yang mencantumkan nama pemiliknya secara tertulis di dalam surat berharga.

Jadi apabila saham hendak dialihkan kepada investor lain, maka cara pengalihannya perlu dilakukan melalui prosedur khusus secara hukum untuk balik nama saham.

Kesimpulan

Pengetahuan mengenai jenis-jenis saham akan membantu anda sebagai investor untuk menentukan produk investasi yang paling tepat sesuai dengan profil risiko yang anda miliki sebagai investor. Kendati demikian, perlu diingat bahwa setiap investasi tentunya memiliki risikonya tersendiri apa pun jenisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun