kau sepuing kata yang mengalir
menyelam dalam alunan yang berkejaran
disitu asa padamu berkaca
namun tak menemukan wajahnya
seiring kepergian pagi tadi
menyelesaikan garis terakhir (coretan) didinding
.
tinggal pandangan kusam dan hitam
begitu waktu berkata
dalam kembaranya yang terguling
(bahwa) hayalan nyata memang meliputi wajahmu
dengan jejak-jejak yang basah
.
maukah ia kembalikan lagi sepuing kata itu
untuk dikenang?
atau untuk disimpan dalam ruang yang juga untuk dikenang
dari kumiliki seminggu itu, aku telah puas terjaga mengiring malam
kau (an) tak perlu kucari lagi
.
-nb- mmj 0311
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H