Jakarta (24/9). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka Festival Sepakbola U-10 dan U-12 Forsgi. Ia berpesan, pentingnya menumbuhkan karakter moral dan karakter kinerja pada anak-anak sejak usia dini.
Festival yang dihelat Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (Forsgi) DKI Jakarta diadakan di Lapangan Sepak Bola Ponpes Minhajurrsoyiddin, Pondok Gede, Jakarta Timur, 24/9. Festival ini  diikuti 26 tim Sekolah Sepak Bola (SSB) binaan Forsgi se-DKI Jakarta, yang terdiri dari 13 tim U-10 dan 13 tim U-12 dengan total 500 orang pemain.
Dalam pembukaan, Anies Baswedan menyatakan kepada peserta,
pengalaman mengikuti kegiatan ini merupakan momen yang sangat luar biasa. Ia turut memberi apresiasi kepada Forsgi yang  telah menyediakan wahana tumbuh kembang untuk generasi penerus.
"Buat anak-anak, ikuti festival ini dengan suka cita, bermainlah dengan senang hati, bermainlah untuk merasakan kebahagiaan, jangan khawatir kalah menang, yang penting ikut festival, punya pengalaman, insya Allah jadi bekal di kemudian hari," ujarnya.
Menurut mantan Rektor Paramadina itu, dalam pertandingan, tanpa disadari ada proses pembelajarannya. Ketika pemain yang merupakan anak-anak usia generus  menyadari ini adalah sebuah kompetisi, di situlah terjadi proses pembelajaran. Namun, dampaknya seringkali tidak dapat dirasakan secara langsung.
"Karena ini proses yang berulang-ulang yang nantinya menumbuhkan sebuah karakter yang terbiasa menghadapi tantangan dan kompetisi. Dan inilah yang dibutuhkan bangsa kita ke depan. Proses penumbuhan ini memang bertahap dan kita menyadari betul, pentingnya karakter Akhlakul Karimah," ujarnya.
Menurut Anies Baswedan, ada dua karakter akhlakul Karimah, yaitu karakter moral dan karakter kinerja. Contoh karakter moral adalah tawadu, sopan santun, menghargai orang tua, dan sebagainya. Sementara ia mencontohkan, karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, tak mudah menyerah, dan rajin.
"Kita ingin kedua-duanya tumbuh. Jangan sampai rendah hati, tawadu, iman, sholeh akan tetapi malas, tidak kerja keras, dan  mudah menyerah. Sebaliknya jangan sampai rajin, tapi culas dan tidak jujur. Keseimbangan karakter ini diperlukan. Semoga lewat festival ini tumbuh karakter moral dan karakter kinerja, dan terus menerus," ujarnya.
Anies Baswedan kemudian berpesan kepada semua pemain agar bertanding dengan sportif. Ketika pertandingan usai, semua pemain harusnya merasakan kebahagiaan dan menyadari jika ini semua hanya permainan. Ia juga menyitir perkataan pelatih sepak bola dari Argentina, Carlos Minotti bagaimana menjadi mental seorang juara.
"Saya pernah membaca biografi Carlos Minotti, pelatih sepakbola dari Argentina.
Bagaimana perasaaan anda ketika kalah bertanding sepak bola? Ia bilang, saya sudah ribuan kali  mengikuti pertandingan sepakbola. Setiap kali saya masuk ke lapangan, saya tahu pilihannya ada dua, menang atau kalah.
Kalau kalah, masih ada pertandingan  berikutnya. kalau menang, siap-siap berikutnya kita bisa kalah," ujarnya.