"Dengan pemahaman tersebut dapat mengembangkan karakter keingintahuan dan saling menghargai kerja keras para pemangku kepentingan sektor pertanian dalam menyediakan pangan yang dikonsumsi," tuturnya.
Ia mengajak para Ibu bersama anggota keluarga warga LDII dan masyarakat umum, agar waktu luangnya dimanfaatkan untuk mengolah lahan atau pekarangan rumah sebagai tempat memproduksi pangan, "Pertanian pekarangan membuka peluang bagi keluarga memenuhi sebagian kebutuhan pangan dan mengembangkan karakter anggota keluarganya sambil berkegiatan memproduksi pangan," ujar Annisaa.
Pengembangan pertanian pekarangan membantu mengenalkan proses produksi pangan pada keluarga sejak dini, sekaligus mendorong pengembangan sikap saling menghargai, kerja keras, menghargai proses, dan bertanggungjawab melalui berbagai aktivitas bertanam di pekarangan.
Dari pekarangan, seberapa pun sempit lahan yang ada, menurutnya tetap bisa dibudidayakan berbagai sumber pangan dan kebutuhan keluarga. Alternatif pertanian pekarangan saat ini sudah sangat bervariasi, dari yang hanya menanam cabai dalam pot hingga produksi komersial sayuran organik yang bernilai ekonomi.
Produksi bahan bumbu dan tanaman obat keluarga (TOGA) selain menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bisa dipanen dari pekarangan untuk menambah penghasilan. Menurutnya, kegiatan pemberdayaan pekarangan selaras dengan program pemerintah Indonesia, berupa "Program Rencana Aksi Nasional Pertanian Keluarga Indonesia" yang juga menjadi salah satu target dalam Sustainable Development Goals (SDGs) untuk pertanian berkelanjutan.
"Mari kita jadikan momentum Hari Krida Pertanian tahun 2022 sebagai awal baru untuk lebih meningkatkan pemberdayaan pekarangan untuk produksi pangan keluarga," ajak Siti Nurannisaa.
Tags:
LDII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, pangan, hari krida pertanian, keluarga, delapan bidang pengabdian ldii, keluarga, krisis pangan global, pekarangan, produksi
Caption foto:
Generus LDII di Kelurahan Tengklik, Nglipar, Yogyakarta menanam sayuran di pekarangan rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H