Mohon tunggu...
Generasi Penerus LDII
Generasi Penerus LDII Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengaruh Tak Terpengarus
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blog ini sebagai salah satu wadah menuangkan karya tulisan dari para warga LDII

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terapkan Kurban Berwawasan Lingkungan, LDII Fokus Protokol Kesehatan

21 Juli 2021   12:19 Diperbarui: 21 Juli 2021   12:36 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan LDII Semarang membagikan daging kurban pada warga yang menjalani isoman.

Kurban Ramah Lingkungan

Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP LDII Sudarsono mengatakan, LDII pada tahun 2021 menerapkan Pengelolaan Qurban Peduli Lingkungan (PQPL). Menurut Sudarsono, PQPL dilaksanakan dalam tiga sisi.

Sisi pertama, adalah penerapan protokol kesehatan terutama karena kondisi darurat, akibat peningkatan kasus positif Covid-19 yang luar biasa, "Maka pengelolaan Qurban tahun 1442 H harus betul-betul memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan," ujar Sudarsono yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sisi kedua, menurut Sudarsono menitikberatkan pada ekonomi. Dalam pandangannya, kondisi lingkungan yang masih dalam situasi pandemi mempunyai dampak ekonomi yang berat bagi sebagian masyarakat, "Dengan demikian pengelolaan kurban tahun 1442 H harus betul-betul dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19," paparnya. Pembagian daging kurban, dapat meringankan beban ekonomi warga yang daya belinya menurun.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dan yang terakhir, sisi lingkungan hidup. Menurutnya, pengelolaan kurban dengan mengedepankan meminimalkan pencemaran lingkungan, "Penyembelihan dikelola sedemikian rupa sehingga tidak sampai mencemari lingkungan akibat darah, isi perut dan kotoran hewan kurban," tutupnya.

Menurut Sudarsono, limbah dari penyembelihan hewan kurban bila tidak dikelola dengan baik, akan memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup manusia. Apalagi pada kondisi pandemi, menjaga kesehatan sangat penting, agar virus tak memiliki celah menginfeksi tubuh dan pandemi Covid 19 dapat segera berakhir.

Data yang dihimpun oleh DPP LDII pada 20 Juli 2021, jumlah kurban yang disembelih warga LDII di seluruh Indonesia mencapai 33.908 ternak yang terdiri dari sapi 20.473 ekor dan kambing 13.435 ekor. Tahun 2021 ini menurun karena terimbas pandemi, dibandingkan pada 2020, jumlah kurban mencapai 39.424 ekor dengan rincian 20.848 sapi, 18.556 kambing, dan 20 kerbau. (kim/*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun