Mohon tunggu...
GENERASI
GENERASI Mohon Tunggu... wiraswasta -

GENERASI adalah forum diskusi, gerakan dan aksi, sebuah wadah penyadaran nasional dan sosialisasi akan bahaya ekstremisme dan intoleransi yang didedikasikan untuk bangsa yang majemuk ini demi Indonesia Damai.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Pernyataan Sikap Penolakan Penyebaran Ideologi Radikal Salafi Wahabi Di Kotamadya Samarinda

25 Mei 2015   23:10 Diperbarui: 4 Maret 2017   18:00 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


SURAT PERNYATAAN SIKAP PENOLAKAN PENYEBARAN IDEOLOGI RADIKAL SALAFI WAHABI DI KOTAMADYA SAMARINDA Kami kaum Muslimin Samarinda yang terdiri Jaringan Majelis Ta’lim, Burdah dan Sholawat, Aliansi Pemuda Islam Pembela Pancasila dan NKRI dan kelompok Muslim Rahmatan Lil Alamin dengan ini menyatakan sikap : 1. Menolak Kelompok radikal Salafi Wahabi yang mengatasnamakan agama melakukan dakwah dan kajian-kajian di Mesjid, Langgar, Surau, di Kotamadya Samarinda, karena terbukti menganut faham radikal sama seperti ideologi Teroris Salafi Wahabi Mujahidin Indonesia Timur (Pimp.Ustadz Santoso Abu Wardah), Teroris ISIS, Teroris BOKO HARAM, Teroris ISLAMIC STATE (IS), Teroris AL-QAEDA, Teroris JABHAH NUSRAH dan Teroris yang se-ideologi lainnya.  2. Menolak segala kegiatan penyebaran ideologi  radikal  Salafi Wahabi dalam bentuk kajian ilmiah, taklim harian dan lain sebagainya di Propinsi Kalimantan Timur.  3. Menolak segala bentuk dakwah penyebaran kebencian, teror mental, fitnah dan adu-domba antar sesama kaum muslimin dari kelompok radikal Salafi Wahabi berupa 4 T (Tabdi’, Tasyrik, Takfir, Tasykik).  4. Menolak ustadz-ustadz dan juru-juru dakwah intoleran terutama yang se-ideologI dengan Teroris ISIS yaitu ideologi  radikal Salafi Wahabi.  5. Menolak penyebutan Ahlussunnah wal Jama’ah kepada kelompok  radikal Salafi Wahabi karena itu hanya sebagai pengelabuan kepada masyarakat awam. Kelompok radikal Salafi Wahabi adalah minoritas di dalam minoritas tetapi untuk provokasi mereka menganggap bahwa kelompoknya adalah mayoritas.  Kelompok radikal Salafi Wahabi adalah kelompok yang menyempal dari pengikut mazhab Hambali jadi penisbatan kepada Ahlussunnah mainstream tidaklah tepat tetapi lebih sebagai pengelabuan bagi dakwah mereka. Darah sudah tumpah, pembunuhan dan pembantaian telah terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh kaum intoleran yang berideologi radikal Salafi Wahabi. Semua itu mereka lakukan atas nama Agama.  Radikalisme Agama harus menjadi perhatian kita semua karena meraka bukan saja musuh Agama tetapi juga musuh kemanusiaan.  Masalah ini harus terlebih dahulu ditangani pada tingkat intelektual, ilmiah dan budaya. Islam, bangsa dan masyarakat sedang terancam oleh pemikiran Ekstremisme dan Radikalisme (Takfiri). Kita harus mengatasi akar masalah, bukan sekedar menangani dampaknya.  Demi menjaga Samarinda yang kondusif, aman dan tentram dengan pemahaman Islam yang moderat (wasathan) dan toleran (tasamuh) jauh dari provokasi, penyesatan dan anjuran kebencian (hate speech) sebagaimaa Islam yang di wahyukan Allah kepada Rasulullah saw sebagai Rahmatan Lil Alamin.  Maka dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan segenap Kaum Muslimin Samarinda yang cinta kedamaian menolak dakwah ekstrim kelompok radikal Salafi Wahabi yang cepat atau lambat akan menyulut konflik-konflik bernuansa sektarian.  Demikian surat pernyataan sikap penolakan atas dakwah yang berfaham radikal Salafi Wahabi di Kotamadya Samarinda.  Samarinda 23 Mei 2015   Koordinator GENERASI Indonesia Timur   Habib Muhammad bin Alwi Assegaf   BARISAN ISLAM KALTIMSATGAS ALAWIYYINRABITHAH ALAWIYAH SAMARINDAGERAKAN NASIONAL ANTI KEKERASAN & INTOLERANSI (GENERASI)ALIANSI PEMUDA ISLAM PEMBELA PANCASILA DAN NKRI (API-PANCASILA)
 

 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun