Mohon tunggu...
Trip Pilihan

Menikmati Wisata Cirebon dan Kuningan

20 Mei 2018   10:42 Diperbarui: 20 Mei 2018   12:42 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 03 Mei 2018 seluruh Mahasiswa ATVI angkatan 2017 menjalankan Hunting fotografi ke wilayah Cirebon perjalanan ini bertujuan untuk melengkapi tugas UAS (Ulangan Akhir Semester) matapelajaran fotografi.

Perjalan ini disambut antusias oleh Mahasiswa ATVI dengan sengat senang tidak hanya itu Mahasiswa ATVI pun di haruskan berangkat lebih pagi agar tidak terlambat dan tertinggal kereta dan di perkirakan Mahasiswa ATVI akan tiba di Stasiun kota Cirebon pada jam 10:00.

Mahasiswa ATVI pun tiba di stasiun kota Cirebon pejalanan pertama pun di mulai pada saat tiba di Cirebon. perjalanan pertama yang Mahasiswa ATVI akan lakukan adalah Taman Budaya Hati Tersuci yang berada di Cirebon dan gereja terluas yang ada di cirebon dan disamping taman budaya hati tersuci terdapat restoran yang akan dikunjungi mahasiswa untuk makan siang terlebih dahulu agar kembali bersemangat kembali.

Mahasiswa ATVI makan siang dengan menu nasi jamblang, nasi jamblang itu sendiri adalah nasi yang di bungkus dengan daun jati dan lauk pauk yang ada di nasi jamblang antara lain tahu, tempe, telur, daging dan ikan asin.

Setelah Makan siang seluruh Mahasiswa ATVI pergi menuju Sport foto selanjutnnya ia itu keraton kesepuhan, salah satu keraton kesepuhan tertua yang berada di Cirebon di keraton kesepuhan ini sendiri masih terdapat banyak arsitektur yang bagus dan lingkungan disekitar keraton kesepuhan ini sangat dijaga kebersihannya sampai saat ini.

Keraton kesepuhan ini tidak hanya dibuka untuk berwisata umum saja tapi di keraton keseopuhan ini masih ditinggali oleh keturnan dari raja sebelumnnya bisa dibilang kesultanan keraton masih banyak yang tinggal dikeraton kesepuhan tersebut Maka dari pada itu saat Mahasiswa ATVI berkunjung kesana ada bagian-bagian yang tidak diperbolehkan untuk dimasuki dan hanya diperbolehkan untuk memotrat bagian luarnnya saja.

Perjalanan selanjutnnya selepas dari keraton kesepuhan Mahasiswa ATVI pergi kesalah satu desa ia itu desa gerabah sitiwinangun di desa ini Mahasiswa ATVI disambut baik oleh seluruh warga desa tersebut dan disambut baik oleh lurah didesa tersebut.

Desa Sitiwinangun itu sendiri artinnya siti dalam bahasa jawa adalah "Tanah" dan wangun adalah "Bentuk". Sitiwinangun yang berarti adalah "Tanah yang dibentuk" tidak hanya itu desa sitiwinangun itu sendiri adalah desa pengerajin gerabah paling terkenal di daerah Cirebon dan menjadi penghasil gerabah terbesar di Cirebon.

Terdapat 3 peninggalan bersejarah yang berada di desa sitiwinangun ini dan sampai sekarang pun masih terawat dengan baik yaitu Al-Qur'an tertua yang ada didesa sitiwinangun itu dan masih terawat sampai saat ini, masjid khanoman kramat, dan gerabah sitiwinangun pembuatan gerabah sitiwinangun ini termasuk pemecah rekor karena pembuatan atau pembakarannya itu sendiri lebih cepat dari pada tempat-tempat yang lain.

Setelah berkunjung ke desa sitiwinangun Mahasiswa ATVI melanjutkan perjalanannya kembali untuk makan malam dan beristirahat di hotel yang telah disediakan.

Pagi hari pun tiba itu pun menandakan hari ke-2 perjalanan Mahasiswa atvi kembali dimulai diawali dengan mandi dan sarapan pagi dihotel setelah sarapan pagi Mahasiswa Atvi pun segera menuju ke bis meraka masing-masing dan melanjutkan perjalanan ke salah satu tempat pembuatan batik yang cukup terkenal di Cirebon ia itu batik trusmi sesampainnya disana Mahasiswa disambut dengan baik oleh warga sekitar dan Mahasiswa ATVI pun disambut oleh warga yang sedang mebuat batik dengan sangat hati-hati dan teliti.

Pembuatan batik itu sendiri tidak semudah yang dibayangkan karena harus meraka yang berpengalaman dalam membatik alat-alat yang digunakan adalah canting, kompor, wadah, dan malam.

dokpri
dokpri
Bahan dasar untuk membatik pembuatan batik yang pertama adalah dengan membuat pola yang sudah mereka siapkan tidak hanya membuat pola saja ada juga pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan salah satu alat khusus untuk pencetakan batik setelah itu baru batik siap untuk diukir menggunaan malam yang sudah disiapkan.

Membatik tidak hanya membutuhkan oleh yang propesional saja namun membatik juga harus memakai perasaan agar hasil yang diciptakan menjadi bagus dan tidak hanya itu ketelitian dalam membatik harus diperlukan.

Perjalanan pun dilanjutkan dengan destinasi selanjutnnya adalah stasiun dan balai kota stasiun kereta api kejaksaan adalah stasiun jalur utara jalur ini jalur kereta api antara jakarta dan cirebon tidak hanya itu stasiun ini di bangun pada tahun 1920 yang dimiliki oleh perusahaan kereta api milik suatu pemerintahan hindia belanda Maka dari itu arsitektur dari stasiun kereta api ini memiliki arsitektur lekat dengan nuansa hindia belanda dan bangunan ini.

Selanjutnnya adalah balaikota cirebon balaikota ini tidak terlalu jauh dengan stasiun kereta api kejaksaan balaikota ini digunakan sebagai pusat pemerintahan di daerah cirebon ini dan bangunan balaikota ini adalah salah satu dari sekian banyaknnya destinasi di cirebon yang bisa dibilang salah satu bangunan kolonial mengapa bisa dibilang salah satu dari sekian banyaknnya bangunan kolonial karena bangunanya yang unik.

Bangunan yang mewah dari balaikota cirebon ini dihiasi dengan dua patung udang yang melambangkan kota cirebon tersebut dan menjadi salah satu ikon kota cirebon yaitu udang tidak hanya itu balaikota cirebon ini memiliki halaman yang luas dan juga sangat nyaman dengan banyaknnya pepohonan yang rindang dan terawat juga pepohonannya.

Perjalanan Mahasiswa ATVI tidak selesai di balaikota cirebon dan stasiun kereta api kejaksaan namun perjalanan pun dilanjutkan menuju Alun-alun kejaksaan dan masjid agung sang cita rasa pada saat tiba disana dan kebetulan juga hari jum'at para lelaki yang muslim menjalankan solat jum'at di masjid tersebut.

Masjid sang cita rasa ini adalah bangunan tertua yang ada di kota cirebon sekitar tahun 1480 atau bisa dibilang semasa dengan wali songo dan uniknnya pada masjid ini adalah kalau kita mendengar azan biasannya hanya satu orang saja yang azan namun di masjid sang cita rasa ini unik sekali karena yang azan untuk memperingati sholat ada 7 orang dan azan itu berlangsung bersamaan unik bukan.

Sedangkan alun-alun kejaksaan berada tepat di depan masjid agung sang cita rasa alun-alun ini menjadi salah satu tempat ngumpul paling enak sebab di alun-alun ini cukup luas dan di alun-alun ini banyak yang menjual makanan dan minuman sehingga tidak risau jika kita sedang ngumpul dengan keluarga, teman, bahkan pacar.

Perjalanan Mahasiswa ATVI belum selesai hanya di masjid agung sang cita rasa dan juga alun-alun kejaksaan selepas perjalanan ke tempat tersebut Mahasiswa ATVI lanjut kembali ke salah satu tempat pelelangan ikan yang berada di cirebon ia itu Tpi Bonded.

Perjalanan menuju ke tempat pelelangan agak lumayan jauh dari tempat bus yang ditumpangi oleh Mahasiswa ATVI dan Mahasiswa ATVI harus menempuh perjalanan sebanyak 5 kilometer dengan jalan kaki tanpa menaiki kendaraan apapun hanya dengan berjalan kaki selama perjalanan menuju ke tempat pelelangan ikan banyak Mahasiswa ATVI yang mengeluh lelah dan bahkan ada juga yang ingin pingsan. Bisa dibayangkan bukan? Betapa lelahnnya perjalanan yang di tempuh sepanjang 5 kilometer dengan jalan kaki.

Tetapi tenang Mahasiswa ATVI perjalanan kembali ke bus masing-masing tidak dengan jalan kaki tetapi menggunakan perahu nelayan yang sengaja disewakan untuk menempuh perjalanan yang jauh tersebut. Tpi bonded itu sendiri berada di wilayah pesisir pantai cirebon biasannya nelayan di wilayah Tpi bonded pergi mencari ikan sekitaran jam 05:00 dan pulang kembali sekitaran sore hari jam 06:00 biasannya nelayan-nelayan itu sendiri bisa membawa pulang ikan yang cukup banyak ikan itu sendiri nantinya akan dikeringkan dan di jadikan ikan asin.

Selepas melakukan perjalanan ke Tpi bonded Mahasiswa ATVI pergi untuk mengisi perut yang kosong tidak hanya itu Mahasiswa ATVI melakukan perjalanan menuju hotel untuk beristirahat setelah sudah terlalu lelah seharian berjalan kesana kemari mencari foto yang bagus untuk tugas dan setelah sampai dihotel di perbolehkan untuk apapun itu mungkin tidur untuk mengisi tenaga kembali atau pun diskusi dengan kelompok tentang hasil foto yang masing-masing dari kelompok tersebut dapat. 

Perjalanan hari ke-3 pun dimulai kembali dengan tenaga yang belum terkumpul dan diharuskan untuk bangun jam 3 pagi sebab Mahasiswa ATVI mendapat tugas untuk mengambil foto sunrise di pantai kejawanan dengan rasa yang belum cukup dalam tidur tadi malam dan dengan semangat yang belum muncul tetap pergi ke pantai untuk mengjar sunrise bisa dibilang pantau kejawanan tempat yang pas untuk memotret keindahan sunrise. Selepas memotret di pantai kejawanan tidak langsung melakukan perjalanan ke tempat yang lainnya tetapi kembali kehotel untuk mandi serta sarapan dan juga menyiapkan barang-barang yang akan dibwa nantinnya ketempat selanjutnnya.

Perjalanan ke 3 setelah memotret sunrise adalah perjalanan menuju kota kuningan untuk memotret situs zaman batu besar di sana (megalithicum). Pasti tidak asing dengan kata zaman batu besar karena pada saat sekolah smp atau sma zaman batu besar adalah salah satu dari pelajaran sejarah yang pastinnya akan membahas tentang zaman batu besar.

Di situs zaman batu besar ini banyak batu-batu peninggalan bersejarah yang masih di jaga dengan baik seperti peti kubur batu, batu temu gelang, batu menhir dan lain sebagainnya. Fungsi-funsi dari batu tersebut adalah batu menhir adalah sebagai tempat roh dan juga lambang dari yang telah meninggal tersebut, kubur batu adalah peti batu untuk menyimpan jasad yang sudah meninggal dengan 4 lempengan dan papan, batu temu gelang adalah batu untuk menaruh sesajen dan batu untuk bersemedi.

dokpri
dokpri
Sudah tahu bukan tetang zaman batu besar mari kita mengetahui tempat yang lainnya yang berada di kota kuningan tersebut. Mari mengetahui tentang perundingan linggarjati ada yang tidak tahu apa itu perundingan linggarjati?

Perundingan linggarjati adalah perjanjian antara indonesia dengan belanda yang disepakati perjanjian tersebut dimaksudkan untuk status kemerdekaan bangsa indonesia dangan cara melalui sebuah perundingan ia itu perundingan linggarjati. Tempat perundingan linggarjati ini adalah awalnnya sebuah hotel maka dari itu tidak asing jika masuk kedalam rumah perundingan tersebut terdapat tempat tidur, tempat duduk perundingan dan sebuah kamar mandi.

Selepas dari perundingan linggarjati melakukan makan siang di sebuah restoran dan setelah makan siang berlanjut ke tempat belanja oleh-oleh setelah belanja oleh-oleh makan malam di restoran yang cukup mewah.

Lalu sehabis makan malam lanjut lagi ke tempat keraton kanoman untuk memotret tari topeng dan memotret tari topeng saat itu hanya di terangi obor-obor yang di tancap di tanah serta 1 lampu untuk penerangan tambahan bisa dilihat betapa susahnnya untuk memotrer tari topeng dengan pencahayaan yang kurang.

Tari topeng adalah tarian yang sangat akrab di kenal di cirebon 5 tari dari topeng tersebut menunjukan perkembangan masyarakat cirebon dari bayi hingga menjadi tua digambarkan dengan ke 5 topeng tersebut. Setalah memotret tari topeng Mahasiswa ATVI segera kembali kehotel untuk istirahat sejenak menghilangkan penat seharian full di perjalanan dan memotret.

Pagi hari pun tiba itu menandakan hari 4 di mulai dan juga hari terakhir di kota cirebon Mahasiswa ATVI mempersiapkan semua barang bawannya dan membawannya ke lobby hotel semua barang bawaan di taruh di lobby karena Mahasiswa ATVI harus memotret kegiatan Car Free Day di depan wilayah hotel karena memang di depan hotel yang Mahasiswa ATVI singgahi didepan hotel selalu menjadi tempat Car Free Day.

Suasana Car Free Day sangat meriah dengan banyaknnya antusias warga yang melakukan Car Free Day banyak kegiatan disana seperti senam bersama dan juga banyak makanan-makanan. Setelah selesai memotret Mahasiswa ATVI kembali ke lobby hotel untuk mengambil barang bawaan dan membawannya ke bus karena bus tidak bisa menunggu didepan hotel karena sedang ada Car Free Day sehingga Mahasiswa ATVI berjalan dengan membawa tas yang cukup berat kedalam bus.

Perlajanan dihari ke 4 berlanjut ke tempat wisata terakhir yang ada di cirebon ia itu goa sunyaragi sesampai di goa sunyaragi disambut oleh pemandu wisata dan di jelaskan tentang apa itu goa sunyaragi.

Goa sunyaragi adalah merupakan peninggalan keraton kesepuhan dahulunnya dibangun oleh pangeran dari keraton kesepuhan dan fungsi goa sunyaragi adalah untuk tempat pengumpulan raga goa sunyaragi sendiri bisa dibilang taman air karna setengah dari goa sunyaragi adalah danau fungsinnya air itu sendiri sebagai pendingin.

Di goa sunyaragi terdapat sebuah gedung yang bernama gedung prasanggahan dan gedung prasanggahan adalah gedung tambahan yang fungsinnya untuk menjadi tempat istirahat keluarga keraton.

Selesai memotret keindahan goa sunyaragi lalu pergi untuk makan siang disalah satu tempat makan untuk memakan empal gentong salah satu makanan khas cirebon empal gentong adalah makanan yang mirip dengan gule cara dimasaknnya pun dengan menggunakan kayu bakar yang di taruh didalam gentong.

Sesudah perut terisi Mahasiswa ATVI pun bersiap menjuju ke stasiun cirebon untuk melakukan perjalanan menuju jakarta Mahasiswa ATVI kembali ke jakarta dengan menggunakan kereta KA ARGOJATI.

Sebelum menunggu keberangkatan menuju jakarata Mahasiswa ATVI berfoto dengan sangat gembira sebab setelah 4 hari menjelajahi kota cirebon dengan sangat melelahkan namun juga menyenangkan karena dapat memilki pengalaman dengan menjelajahi cirebon dengan waktu yang bisa dibilang sangat singkat pengalaman-pengalaman baru yang didapat membuat sabar bahwa setiap perjalanan menuju kesuksesan tidak semudah yang bayangkan sedih, susah, dan senang di lalui bersama.

Jadi untuk apa lagi dan untuk apa lagi menunggu lama mari kunjungi cirebon bersama-sama dengan orang yang disayang dan tercinta dengan berkunjung ke cirebon pasti mendapat pengalaman yang baru yang belum pernah didapat ditempat lain. Baiklah sampai jumpa di perjalanan selanjutnnya terima kasih jangan lupa untuk berkunjung ke cirebon bagi para pembaca yang belum pernah mengunjungi kota cirebon.

Oleh :  Amelia Gusmiarti 

Ig : @amgsm16 atau @amgsm16pg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun