Mohon tunggu...
Aroksenengkeripeknangka-thok Rek
Aroksenengkeripeknangka-thok Rek Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lakukan saja, tulis!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sadap? Ayo, Perang Diplomatik

23 November 2013   06:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:47 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain perang di dunia maya yang di lakukan oleh para Hacker, baik pihak anonymous dari Indonesia mapun anonimous Australia menanggapi renggangnya hubungan kedua negara akibat penyadapan intelijen Australia terhadap para pemimpin Indonesia. Ibaratnya, Australia tidak 'nguwongne' para pemimpin Indonesia. bagaimanapun kritik rakyat terhadap pemimpin, ketika presidenya di lecehkan, mereka merasa nasionalismenya terusik. Banyak yang menginginkan untuk segera mengakhiri hubungan di plomatik kedua negara. Karena dari itung-itungan kedua belah pihak hubugang antara Indonesia-Australia, Indonesia tidak banyak di untungkan.

Kinilah saatnya Indonesia menaikan 'nilai tawar' terhadap negara tetangga itu. Indonesia dapat menambah beban pemerintah Australia dengan tidak menyetop para pencari suaka menuju negara tersebut. Indonesia dapat melancarakan serangan dengan hanya berlaku cuek menjadi laluan para imigran teesebut.

Impor sapi yang kini terus di lakukan Indonesia. Ini adalah momen tepat untuk para investor, yang tertarik mengembangkan peternakan sapi ptong di dalam negeri. Baik skala kecil maupun besar. Dengan di hentikanya impor, para petani peternak sapi akan semangat, karena harga ternak tersebut akan melambung. Dari segi harga daging rakyat akan maklum karena kita tidak ada impor dari Australia di sebabkan oleh konfrontasi yang sedang terjadi. Dan kesempatan waktu juga, karena sedang menjauhi hari-hari besar, di mana kebutuhan daging tidak begitu melonjak signifikan.

Para turis dari Australia yang menempati posisi teratas. Kita dapat mengesampingkan sedikit, karena kebutuhan bukan saja di alami oleh pulau Bali. Tapi rakyat Australia sendiri sudah 'kecanduan' untuk berlibur ke Bali. Mereka justru akan menyalahkan pemerintahnya. Jika kunjunganya ke pulau dewata di hambat. Dan Indonesia dapat mengalihkan kepada para turis dari China dan Asia timur.

Australia akan kehilangsn pengaruh di Asia. Karena Mereka telah menutup sendiri pintu masuk mereka kekawasan. Kumpulan negara Asia Tenggara yang keberadaanya mulai di perhitungkan oleh negara-negara lain akan ikut berhati-hati terhadap Australia. Karena Indonesia adalah salah satu negara yang ikut membidani lahirnya Asean.

Maka itu, mari kembangkan kemandirian bangsa secepattnya. Apasih yang di Indonesia yang tidak bisa tumbuh. Hewan apasih yang di Indonesia tidak bisa hidup. Semua tumbuhan dan hewan ternak yang kita butuhkan semua bisa kita kembangkan sendiri di dalam negeri. Hanya tergantung kita mengelola kemandirian ini. Dan awal kemenangan perang di plomatik adalah di mana negara tersebut tidak ketergantungan terhadap negara lain. Semoga sikap itu tidak hanya di miliki oleh Sukarno-Hatta saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun