Lanjut berjalan santai menyusuri deretan toko yang di masanya dulu penuh dengan orang berjejal mencari barang.Â
Sekarang, ada yang masih buka, ada yang berganti rupa, ada pula yang tutup dan terpajang tulisan, 'disewakan'.
Nah...kami memutuskan untuk makan siang lebih awal dan menikmati mie ayam yang ada di gang kelinci.
Tenang, meskipun ramai pengunjung. Nyaman rasanya saat duduk dan mulai memesan dari daftar menu kertas yang disajikan.
Tak lama kemudian, mumculah pesanan kami, mie ayam special (ayam jamur) dan es jeruk, tak lupa es teh.
Kami menyantapnya perlahan, dan menikmati suasana tenang, meskipun pengunjung boleh dibilang penuh.
Setelah selesai makan siang, kamipun bersiap melanjutkan jalan-jalan Sabtu ini, akhir pekan di Pasar Baru.
Baru keluar dari rumah makan, tampak beberapa pedagang penganan. Kami langsung menuju Penjual es posting, dan memesan, es kacang ijo, es apulkat dan es sirsak, enak sekali menikmati es potong jadul seharga lima ribu rupiah ini.
Selesai menikmati es potong, kamipun tergoda dengan penganan tradisional lainnya, kue pancong. Walhasil, jajan lagi, kami mencoba membeli satu Pak, yang dijual seharga duapuluh ribu rupiah.