Hujan sejak Subuh. Berhenti sejenak, namun disambung rintik kecil.
Baiklah...saatnya berangkat ke kantor. Menikmati rintik hujan dengan berbekal jas hujan menuju Stasiun Rawabuntu.
Sambil menunggu Commuter Line jurusan Tanah Abang tiba, saya mulai asik  bermain telepon seller, berganti-ganti platform.
Tak lama kemudian, kereta pun tiba. Saya mulai menikmati perjalanan sambil mulai membaca beberapa artikel di Kompasiana, juga  membalas beberapa komentar dan....asik sekali...lupa diri... Upsss. Kaget.
Hahhh...saat saya sadar, pintu kereta nya udah di tutup dan kereta mulai meninggalkan Stasiun Kebayoran, tempat seharusnya saya berhenti dan  berganti moda transportasi untuk melanjutkan perjalanan menuju ke kantor.
Ha ha.haha...aduh keasyikan, tadi menulis komentar ijin share artikel, jadi kebablasan...dan ikut ke  Stasiun berikutnya, Stasiun Palmerah. Saya langsung menyimpan telpon genggam saya.Â
Ini bukan kali pertama saya kebablasan stasiun gara-gara asik bermain dengan telpon genggam, entah membaca artikel atau membalas pesan WhatsApp.
Tiba di Stasiun Palmerah, saya tiba-tiba ingin berjalan kaki menuju kantor.Â
Ternyata....asik sekali, rute yang berbeda, tidak biasa, diselingi rintik kecil hujan di pagi hari, asikkk juga. Untung pakai jas hujan. Saya tidak suka membawa payung, karena ribet, apalagi kalau angin kencang, kuatir mabur ama payungnya .
Tak lama melangkah...melihat pemandangan yang adem banget...
Hayoooo....siapa yang kenal...
Melewati gedung ini tiap sore atau malam hari, tapi baru pertama kali di pagi hari.
Cantik yaaa...adem... serasa dimana gitu.... Sulur-sulur hijau ...Â
Tak lama kemudian terlihat tulisan... Menara Kompas.
Lanjut....asik banget jalan kaki pagi ini, menikmati setiap pemandangan dan mobilitas pagi hari di sepanjang jalan yang saya lalui. Jalan santai tapi asik. Senang juga secara tak sengaja terjepret foto Bajaj ini.
Lalu lintas pagi di Jakarta yang padat dan sibuk.
Sebentar saja saya sudah memasuki daerah Permata Hijau, melewati lapangan tennis yang biasanya cukup ramai bila hari tak hujan.
Teringat di salah satu sudutnya, duluuu... Pak Tarjo, memulai usahanya berjualan ikan bakar disitu bersama istrinya.Â
Kini usaha ikan bakarnya telah berkembang pesat dan menempati lokasi di jalan arteri, dengan banyak anak buah.
Wah...udah hampir sampai kantor...saya masih asik menikmati suasana pagi ini. Menarik sekali melihat hal-hal yang biasa, dari arah yang berbeda.
Cantik, rintik.
Matur nuwun Gusti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H