Mohon tunggu...
Gendhis Kayana
Gendhis Kayana Mohon Tunggu... Lainnya - Alam, kopi, buku, budaya, kiddos

Bersyukur untuk setiap anugerah Mu

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sarinah Thamrin Kini

8 Oktober 2022   16:56 Diperbarui: 8 Oktober 2022   17:53 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu lalu meluangkan waktu menemani teman mencari baju untuk kondangan keponakannya dari Palembang yang akan menikah. 

Setelah menyelesaikan pekerjaan, kami bergegas berangkat menuju Stasiun Tanah Abang dengan menggunakan Commuter Line, dan kami melanjutkan perjalanan dengan taxi online untuk tiba di Thamrin City dimana teman saya bermaksud hunting baju. 

Kami tiba sekitar pukul 16.30 wib, karena terhadang macet, sehingga jarak yang begitu dekat harus ditempuh dalam waktu hampir satu jam.

Wah....batik dan kebaya aneka model, tersedia dan sangat memanjakan mata. Walaupun teman saya akhirnya tidak berhasil mendapatkan gaun yang diinginkan, namun tetap dapat sebuah atasan batik yang cantik, anggun dengan harga yang sangat terjangkau. Wah senangnya.

Kami memutuskan segera melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, menuju Sarinah Thamrin. Jarak tempuh yang lumayan, namun mengingat kemacetan yang luar biasa di Sabtu sore itu, keputusan kami untuk berjalan kaki, ternyata sangat tepat. Bundaran HI (Hotel Indonesia), sangat penuh, melimpah ruah dengan pengunjung yang hendak menikmati sore hari di sekitar lokasi, demikian juga kendaraan, sangat padat merayap.

Setibanya kami di Sarinah Thamrin, teman saya menyempatkan diri berfoto di lokasi ikonik baru yang cantik, dan selalu ramai orang berfoto. Ini kunjungan saya yang kedua di Sarinah, dan yang pertama untuk teman saya.

Setelah itu, kami segera mencari food court yang menyediakan berbagai makanan Indonesia, kami memilih menu, Mie Goreng. 

Terjadi sedikit masalah... saat kami akan melakukan pembayaran 😁.

Ternyata pembayaran hanya dengan noncash, tepatnya dompet digital,  karena kartu e-money juga tidak bisa. Nah....hi hi hi.... meskipun punya dompet digital, namun saya masih lebih suka bawa dompet beneran ha ha ha... 

Demikian juga teman saya... sehingga kami sempat ubek-ubekan sejenak, walaupun akhirnya beres juga. Ini pengalaman pertama buat saya...bayar mie goreng dengan dompet digital. Sesuatu banget, perkembangan di jaman now.

Lanjut jalan-jalan cari jajanan jadul di Sari-Sari...kami beli sedikit penganan kue-kue seperti onde-onde, kue lapis beras dan putu mayang. Kali ini aman, pembayaran dengan uang fisik berlaku.

Lanjut cuci mata... Sarinah buat saya tetap cantik, walau kini telah dipugar dan ditata ulang, design modern dan minimalis, namun tetap menyajikan berbagai makanan dan berbagai kebudayaan khas Indonesia, termasuk anyaman, kain batik dan berbagai hasil kerajinan tradisional lainnya di tengah berbagai produk jaman now.

dokpri : aneka kipas
dokpri : aneka kipas

Tak terasa, waktu sudah mendekati pukul tujuh malam, kami pun harus segera pulang, namun menyempatkan diri ke rooftop, yang ternyata sedang persiapan gelar live music.

Sarinah dan Thamrin, di malam hari, tetap cantik, dan kini makin macet, sehingga waktu tunggu untuk dijemput taxi online pun cukup lama, sehingga saya sempat mengambil foto ini.

dokpri : delman istimewa di tengah kemacetan
dokpri : delman istimewa di tengah kemacetan

Selamat berakhir pekan Sahabat Kompasianer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun