Tak terasa, kita sudah berada di pertengahan bulan Februari 2022, bulan kasih sayang, begitu orang secara umum mengingatnya.
Bagaimana kita memaknai Hari Kasih Sayang kali ini, pastinya berbeda-beda. Untuk saya, kebetulan beberapa bulan terakhir ini, diingatkan kembali untuk dua hal ini, menyayangi diri sendiri dan kemudian menyayangi 'keluarga'.
Siapa 'keluarga' bagi kita, tentu berbeda-beda juga, bagi pribadi lepas pribadi.Â
Pada umumnya adalah keluarga inti, pasangan, anak-anak. Namun mungkin juga ayah,ibu, adik, kakak. Â Paman, bibi, sepupu.Â
Mungkin juga teman-teman, sekantor, se-kelas, se-kost, sekamar, se-permainan, se-komunitas, dan lain sebagainya.
Siapapun mereka, dengan merekalah kita paling banyak berinteraksi, dan paling mungkin paling banyak 'eyel-eyelan', atau mungkin ada yang lebih nyaman menyebutnya sebagai brainstorming.
Orang-orang yang mungkin sangat dekat dan lekat di hati kita, namun juga yang paling sering menjadi 'tong sampah' kita, orang-orang yang paling kenal kita, dan karenanya kita merasa oke aja kalau ribut dikit. Â Orang-orang tersayang sebetulnya...
Iseng...saya membuka kembali buku yang sebetulnya tidak sengaja saya 'temukan' dan tidak bisa saya menahan diri untuk tidak membelinya kala itu, Januari 2020.
Buku yang ditulis dengan gaya tutur yang spontan, lugas dan sangat sehari-hari, menceritakan perjalanan pribadi sang Penulis yang juga researcher, dalam menyusun buku ini, dari bulan ke bulan.
Flip, saya buka bulan Februari, karena saya sudah lupa juga apa sih isinya...
Uppssss.... saya menemukan dua hal yang menarik perhatian saya, quit nagging dan fight right.
Sesuatu....
Gimana nih...dua hal yang tidak mudah untuk dilakukan ha ha ha....
Quit nagging.
Nah ... suara sopran saya sekarang jarang keluar sih...karena selama dua tahun ini mau tidak mau telah diubah, terubah, diubahkan oleh kondisi dan keadaan yang  membuat kita menjadi lebih sabar.
Namun, setelah saya refleksikan lebih lama,  ternyata  nada kesal dan ketus saya masih muncul lebih dari 2 kali dalam 10 hari terakhir ini...ha ha ha...
Baik... catatan untuk saya perbaiki.
Apa tips yang diberikan di buku Happiness Project?
Salah satunya  adalah dengan memgurangi kata-kata ketika mengingatkan atau mengoper suatu tugas, cukup meringkasnya menjadi satu kata saja. Misalnya, saat saya mengingatkan rekan kerja di kantor yang tidak menggunakan masker, alih-alih mengatakan....'kok tidak pakai masker suh?' saya dapat memilih untuk hanya mengucapkan satu kata, 'masker'.
Menarik...namun perlu latihan untuk melakukannya dan mengubahnya menjadi kebiasaan baru saya.
Fight Right.
Ha ha ha... Secara umum, mungkin ada beberapa kecenderungan yang umum kita lakukan, Â diam atau ngamuk...atau...ya udah abaikan saja, kita tinggal aja jalan-jalan bentar.
Saya belajar dari buku ini, bahwa salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan, memilih untuk tidak marah atau tersinggung, kurang lebih begitu saya menyimpulkannya.
Keduanya tidak mudah untuk kita yang tidak biasa melakukannya, juga perlu latihan, namun sangat mungkin untuk kita lakukan dan akan membuat kita lebih bahagia karena kita dapat bersikap lebih manis pada orang-orang tersayang....
Selamat Hari Kasih Sayang...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H