Mohon tunggu...
Bambang75
Bambang75 Mohon Tunggu... Mahasiswa - smntaraa

BE GOOD ALWAYS GOOD

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Tradisi Nyadran Budaya di Kota Sidoarjo pada Masyarakatnya

6 April 2022   21:25 Diperbarui: 6 April 2022   21:41 8357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Tradisi Nyadran telah dijadikan sebagai warisan budaya yang tidak boleh dilupakan oleh generasi selanjutnya. Di era modernisasi saat ini hal ini menjadi perdebatan, karena upacara tradisi ini dianggap masih seperti dengan anutan kepercayaan dinamisme. 

Namun, masyarakat mempercayai bahwa jika tidak melakukan Nyadran, maka tangkapan kupang mereka (para nelayan) akan berkurang dan banyak para nelayan yang pulang menjadi kerasukan setelah mengambil kupang. Jika dikaitkan dengan kajian psikologi maka hal ini mempengaruhi persepsi masing-masing individu. 

Persepsi merupakan bagian dari kognisi yang berarti suatu proses pemaknaan (interpretasi) dari informasi yang diperoleh. Stimulus yang berlimpah di lingkungan, pertama kali akan ditangkap oleh indera manusia. 

Tetapi, adanya keterbatasan kemampuan pada indera dan kognitif, menjadikan adanya suatu proses seleksi stimulus yang memberi kesan yang paling kuatlah yang akan lolos diterima (Dayakisni & Yuniardi, 2004). Hal ini sesuai dengan apa yang dialami oleh masyarakat yang bermatapencaharian nelayan di Sidoarjo tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Selain itu, meskipun kehidupan saat ini tengah dilanda sebuah pandemi bukan menjadi alasan untuk melupakan dan mengabaikan suatu budaya. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Sidoarjo yang berada di Desa Balongdowo, Desa Bluru Kidul, dan Desa Sawohan mereka tetap menjalankan upacara Nyadran dengan kegiatan doa di rumah masing-masing sesuai protokol kesehatan panduan pemerintah. Mayoritas yang melaksanakan atau mengadakan tradisi Nyadran ialah golongan tua. 

Golongan muda pada zaman sekarang seperti kurang tertarik untuk meneruskan dan melestarikan tradisi ini dikarenakan mereka lebih tertarik untuk meniru kebudayaan asing daripada kebudayaan lokal. Namun, bukan berarti hanya membiarkan begitu saja melainkan tradisi Nyadran ini dapat dibuat lebih semenarik mungkin pelaksanaannya agar menarik perhatian kepada wisatawan asing atau dapat juga menggaet kalangan pemuda yang menyukai sebuah kebudayaan untuk membantu melestarikan dan memamerkan tradisi Nyadran ini karena tradisi Nyadran ini akan dapat terus menjadi tradisi jika terdapat generasi muda yang ikut melestarikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun