Mohon tunggu...
benk widhiono
benk widhiono Mohon Tunggu... -

dengan pedang seseorang akan mati dengan luka tusukan, dengan bom seseorang akan mati dengan luka ledakan, dengan kata-kata seseorang tak akan pernah mati tapi akan menderita sakit seumur hidupnya. maka senjata yang tak bverperasaan itu kata-kata. tinggal bagaimana kita memperlakukannya. menjadi teman atau lawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tantang Aku

2 April 2019   11:52 Diperbarui: 2 April 2019   16:04 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apabila mencintaimu harus dengan memuji-mujimu

Menceritakan kelebihan-kelebihanmu padamu

Maka apalah bedanya aku dengan cermin

Aku tak mau jadi cermin

Aku mau jadi yang nyata dihadapmu

Bukannya sebuah bayangan semu

Aku mau menjadi lawanmu

Pengisi kekosongan hidup oleh satu garis lurus

Yang mengancam segala perbedaan

Jika mencintaimu dengan cara bersenang-senang

Bercerita tentang biru lanit dan bunga-bunga bermekaran

Atau sungai-sungai yang mengalir tenang berkilauan membias surya

Maka apalah bedanya dengan dongeng sebelum tidur

Dunia ini keras untuk mereka yang lunak

Dan baik-baik saja bagi mereka yang menutup mata

Setiap hari berpucuk-pucuk senjata dicipta

Setiap saat pucuk-pucuk senjata membidik

Aku tak mau menjadi dongeng yang indah

Yang kamu lupa setelah pagi tiba

Aku adalah ancaman yang membuatmu selalu siap

Membuatmu selalu waspada

Membuatmu selalu bertahan untuk terus hidup

Segala perhitungan waktu dicipta untuk mengingat menghitung

Setiap jam adalah perhitungan

Sejauh mana kita bisa bertahan

Manisku, tantang aku dengan berani

Yk, 2 april 2019

 
 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun