Mohon tunggu...
Genbi Untidar
Genbi Untidar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Penerima Beasiswa BI Komisariat Untidar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bekali Keterampilan Masyarakat Mertan, GenBI UNTIDAR Selenggarakan Pelatihan Padat Karya

4 April 2021   10:09 Diperbarui: 4 April 2021   10:16 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salaman -- Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komsariat Universitas Tidar, kembali sukses menyelenggarakan kegiatan padat karya membuat kerajinan anyaman dari bambu (tanggok) dengan tema "Mertan Bisa".

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (3/4/2021) ini diikuti oleh Ibu-ibu di Dusun Mertan, Desa Purwosari, Kecamatan Salaman. Acara  ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan "Bina Desa" yang di selenggarakan oleh GenBI komsariat Universitas Tidar. Tujuan diadakannya kegiatan ini yakni sebagai pelatihan sekaligus pemanfaatan waktu di masa pandemi untuk ibu-ibu di Dusun Mertan dengan membuat kerajinan yang dapat dimanfaatkan oleh pribadi ataupun menjadi kerajinan yang bernilai jual.

Kegiatan  ini disambut dengan baik oleh ibu-ibu di Dusun Mertan yang memiliki antusias tinggi saat membuat kerajinan anyaman tanggok. "Rame-rame, bareng-bareng buat karya sendiri, jadi tau dan menambah pengalaman bisa buat tanggok," ujar Fadilah, salah satu partisipan kegiatan ini.

Pada kesempatan yang sama, anak-anak di Dusun Mertan juga ikut memecahkan suasana pada kegiatan ini dengan bernyanyi bersama sambil menunggu Ibu-ibu menyelesaikan pelatihannya.
 
Mengenai kegiatan ini, Sukarlan, selaku pemateri menyampaikan bahwa, "Kegiatan padat karya sudah sesuai dengan tujuan, pembuatan kerajinan juga sudah selesai, sudah ada ibu-ibu yang membuat tanggok sampai jadi serta hasilnya memuaskan. Saran saya untuk kedepannya, semoga Ibu-ibu terus berlatih lagi di rumah, karena membuat tanggok yang bagus dan laku dijual itu gak cukup satu kali coba saja, melainkan harus berkali-kali latihan," katanya.

Sukarlan, juga menyampaikan harapannya agar pelatihan selanjutnya dapat menambah peserta dan berharap Ibu-ibu bisa tetap menjaga semangat dan terus berlatih dalam membuat tanggok sampai menghasilkan produk tanggok yang laku dijual di pasaran.

Meskipun ditemukan sejumlah kendala terutama terkait peralatan dalam membuat kerajinan tanggok ini, namun kegiatan ini dapat berjalan dengan baik  dan lancar hingga akhir acara. (RDW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun