Salaman – Acara pembukaan program “Bina Desa” Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Tidar (UNTIDAR) di Desa Purwosari sukses dilaksanakan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua GenBI Komisariat UNTIDAR Yuninda Dewi saat acara pembukaan program tersebut di Ruang Kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Islam Purwosari pada Sabtu, (13/2/2021) lalu.
Program tersebut di fokuskan pada salah satu dusun yang ada di Desa Purwosari yaitu Dusun Mertan dengan tema “Kulanuwun Mertan”. “Alhamdulillah saat sesi diskusi antara GenBI Komisariat UNTIDAR dengan perangkat desa dan sekolah dapat berjalan dengan lancar,” kata Yuninda.
Pada kesempatannya, Yuninda menjelaskan program “Bina Desa” akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Juli mendatang. Program tersebut memiliki banyak kegiatan seperti, Ubah Sampah Jadi Berkah, Kelas Menari, GenBI Menanam, Bersih Indonesia, Mertan Bisa (Padat Karya), Fun Fasting (Nonton Film Bersama), EID Mubarok, Sejuta Cinta untuk Mertan, Ayo Kelola Sampah, Peresmian GenBI Corner, dan Gebyar GeMar (Gebyar GenBI ada di Mertan).
Lebih lanjut, ia juga mengatakan program tersebut berada di bawah naungan BI dan UNTIDAR. Tidak hanya itu, pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Departemen Tenaga Kerja Indonesia (Depnaker) yang ada di Kabupaten Magelang.
“Kami berharap kepada stakeholder terutama masyarakat dapat bekerjasama dengan sinergis untuk membangun bareng Dusun Mertan Desa Purwosari agar program ini berjalan dengan lacar serta mencapai tujuan sesuai yang diharapkan bersama,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Purwosari Hajar Budiyanto berharap program yang akan dilaksanakan oleh GenBI Komisariat UNTIDAR dapat bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat Desa Purwosari. Ditemui di tempat yang sama, Kepala Sekolah MI Al Islam Purwosari Faisol mengucapkan terima kasih kepada GenBI UNTIDAR yang akan membawa program pemanfaatan potensi lokal di Desa Purwosari, “Saya berharap dapat memajukan potensi lokal di desa ini, terutama dapat berdampak langsung pada siswa-siswi dan sekolah ini,” ujarnya.
Terkait dengan itu, Komite MI Al Islam Purwosari Sukiswo memberikan saran terkait kegitan Ubah Sampah Jadi Berkah untuk lebih teliti dan difokuskan. “Jangan memarahi warga, harus sabar dan telaten dalam mengajari warga. Selain itu, pemasaran juga harus di tuntun bagaimana cara memasarkan produknya,” sarannya. (EW)
Penulis: Eka Widyawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H