Nama : Genata Vidya Wardani
Mahasiswa PPG Prajab Gelombang 1 Tahun 2023
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Observasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan
Observasi saya selama PPL di SMPN 29 Surabaya menunjukkan bahwa sekolah tersebut menerapkan nilai kebhinekatunggalikaan. Hal ini tercermin dari penempatan foto Garuda Pancasila, foto presiden dan wakil presiden yang terpasang di setiap ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, dan tempat lainnya. Sekolah ini sangat menghargai lambang negara sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, sekolah juga menyelenggarakan upacara bendera setiap hari Senin pagi, yang diikuti oleh semua peserta didik dengan petugas upacara dari setiap kelas secara bergiliran. Upacara tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekatunggalikaan pada peserta didik. Setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai, peserta didik juga menyanyikan lagu kebangsaan, menyanyikan mars sekolah dan membaca Pancasila. Sebelum pulang sekolah, peserta didik juga menyanyikan lagu wajib nasional. Di sekolah ini, sikap toleransi juga ditanamkan, seperti pada kegiatan membaca Al-Quran setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai. Peserta didik non- muslim tidak dikecualikan, tetapi dikumpulkan bersama dan ditempatkan di perpustakaan untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama mereka, yang didampingi oleh guru agama.
Di SMPN 29 Surabaya, peserta didiknya dikenal memiliki sikap saling memahami satu sama lain. Meskipun memiliki latar belakang sosial-ekonomi yang beragam, mayoritas berasal dari keluarga menengah ke bawah, namun ada juga yang berasal dari keluarga menengah ke atas. Namun, di sekolah ini, tidak ada perbedaan dalam berteman, dan tidak ada rasa gengsi atau minder di antara peserta didik. Selain itu, guru-guru di SMPN 29 Surabaya menghargai hak yang sama antara guru laki-laki dan perempuan, tanpa diskriminasi dalam jabatan atau tugas di satuan pendidikan tersebut.
Penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia
Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Maknanya adalah bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa.
- Doa pagi dengan membacakan alquran sebelum jam pelajaran dimulai bagi yang muslim, untuk yang non mulim dibina dengan guru agamanya masing- masing untuk melaksanakan kegiatan sesuai agamanya.
- Kegiatan shalat dzuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari senin- kamis,kemudian adanya kegiatan shalat jumat untuk peserta didik laki-laki.
- Selalu mengucapkan salam sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran di kelas.
Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Maknanya adalah pengakuan terhadap persamaan derajat antar sesama manusia dan bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban.
- Peserta didik menjalin hubungan pertemanan dengan rukun.
- Berperilaku sopan terutama kepada guru-guru di sekolah.
- Tidak melakukan tindakan terlarang seperti merokok.
- Menghormati ketika guru sedang mengajar di kelas.
- Peserta didik saling membantu ketika ada teman yang mengalami kesulitan
Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Maknanya adalah bahwa seluruh masyarakat wajib memiliki kepribadian rela berkorban dan mencintai tanah air Indonesia.
- Mengikuti upacara bendera dengan khidmat.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu wajib nasional dan membacakan Pancasila setiap hari secara bersama-sama.
- Mengikuti semua kegiatan yang ada disekolah, seperti kegiatan gotong royong membersihkan sekolahan, kegiatan literasi, dan lain lain.
- Tidak membeda-bedakan teman / guru dari manapun asalnya.
- Adanya kegiatan welcome blessing yaitu bertegur sapa dan bersalaman antara guru dan peserta didik setiap pagi yang bertujuan saling menghargai dan mendoakan antara peserta didik dan guru.
Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
Mengandung makna bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus bermusyawarah dan berkumpul untuk mengambil suatu keputusan
- Menghargai pendapat teman di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
- Berani menyampaikan pendapat di dalam kelompok atau di dalam kelas.
- Tidak egois dengan keputusannya sendiri.
- Tidak memotong pembicaraan ketika ada orang yang sedang mengutarakan pendapat.
- Berkenan mendengarkan nasihat dari guru dan pendapat dari teman kelas atau kelompok belajarnya.
- Ikut berdiskusi ketika ada sesuatu yang sedang dibincangkan di dalam kelas/ di sekolah.
Sila kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengandung makna bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah tercapainya masyarakat adil dan makmur secara lahir dan batin.
- Selalu bersikap adil dengan semua warga lingkungan sekolah.
- Menghormati hak masing-masing warga lingkungan sekolah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bukan haknya.
- Tidak menggunakan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H