Mohon tunggu...
Gempal Sulusto7
Gempal Sulusto7 Mohon Tunggu... -

Hihihi.. Gantengnya Wajahku pake Sorban Putih... Gempal Tubuhku kayak Gajah Mada..Gemar makan empal.. selalu Tulus.. dan to the point..

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR, Silakan Bangun Gedung Baru di Luar Jawa..

23 Maret 2011   06:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat pemerintah sedang semrawut, banyak masalah. Rakyat lebih suka cara-caranya sendiri dalam berdemokrasi, bukti akibat ketidakterwakilan aspirasi rakyat pada DPR.
Saat ini jejaring sosial, terutama Facebook lebih menjadi "DPR" daripada DPR itu sendiri, karena melalui jejaring sosial itu, pemerintah mengetahui keinginan-keinginan rakyat yang sebenarnya.

Uniknya, dikala ketidakpuasan rakyat terhadap DPR memuncak, DPR malah memikirkan kepentingannya sendiri, membangun Gedung DPR baru, di Jakarta lagi. Apa para anggota DPR tidak tahu bahwa Jakarta itu salah satu kota paling macet dan paling terbebani oleh bangunan di dunia?. Kenapa DPR menambah-nambah masalah Jakarta?

Menurut saya pribadi, tidak masalah DPR membangun gedung baru tapi harus memikirkan masa depan bangsa Indonesia. Silakanlah membangun gedung baru tapi dukunglah wacana pemindahan Ibukota ke luar Jawa demi persatuan NKRI dan pemerataan pembangunan. Jadi, membangun gedung barunya bukan di Jakarta tapi di kota luar Jawa, seperti Palangkaraya, Jayapura, atau dimana saja yang penting jangan di pulau Jawa, karena wilayah Indonesia itu sangat luas.

Andai saja Gedung Baru DPR dibangun di Palangkaraya, yang itu mungkin berarti Ibukota dipindah kesana. Otomatis akan terjadi pemerataan penduduk dan pembangunan. Jakarta dan pulau Jawa tak akan lagi terlalu padat.

Semoga tulisan saya ini dibaca malaikat, kemudian malaikat menyampaikannya ke dalam hati nurani para anggota DPR yang sedang "lupa" pada rakyatnya.

Salam Satu IndOneSia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun