Mohon tunggu...
Gemma Deo Pangestu
Gemma Deo Pangestu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan XII

3 Juni 2023   14:44 Diperbarui: 3 Juni 2023   14:44 2009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3 Aktivitas Ruang Kolaborasi Kedua(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh Calon Guru Penggerak (CGP) pada pendidikan guru penggerak. Jurnal refleksi dwi mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan yang wajib dilakukan oleh para CGP. Pada bagian ini, sebagai CGP saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid, dengan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

  • Fact (Peristiwa)

Setelah mempelajari paket modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid dari tanggal 22 Mei s.d. 3 Juni 2023. Pada tanggal 22 Mei 2023 saya mengikuti pendampingan individu yang dipandu oleh Bapak Muhamad Adi Mulyana, S.Pd, selanjutnya ditanggal yang sama saya mengikuti aktivitas ruang kolaborasi modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid yang dipandu oleh Ibu Harsiana Wardani, M.Pd. Pada tanggal 23 Mei 2023, kami mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait penyusunan program yang berdampak positif pada murid. Kelompok kami mempresentasikan P-TISI (Program liTerasI dan numeraSI) sebagai rancangan program ko-kurikuler yang akan dilaksanakan di sekolah masing-masing. Selanjutnya, tanggal 29 Mei 2023, saya mengikuti aktivitas elaborasi pemahaman berkaitan dengan pengelolaan program yang berdampak positif pada murid yang dipandu oleh Bapak Suhud Rois. Aktivitas elaborasi pemahaman sangat menarik karena menambah insight terkait pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Kemudian, pada tanggal 3 Juni 2023 saya mengikuti kegiatan lokakarya 5 di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu. Dari seluruh rangkaian kegiatan selama 2 minggu ini, momen yang paling penting adalah saya mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Setelah mempelajari modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid ini, pemahaman saya mengenai kepemimpinan murid adalah sebagai sikap dan perilaku yang dapat didorong, murid mampu mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri, murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari, bagaimana mereka belajar dan mengelola pembelajaran mereka,  serta murid dapat memilih arah dan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mereka harapkan. Tugas guru adalah mendorong murid agar tetap memiliki semangat dan motivasi dalam pengelolaan diri sehingga terbentuk konsep kepemimpinan pada murid. Harapannya serangkaian kegiatan selama 2 minggu ini dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid, sehingga saya dapat mewujudkan kepemimpinan murid di sekolah.


Gambar 2 Aktivitas Ruang Kolaborasi Pertama(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2 Aktivitas Ruang Kolaborasi Pertama(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 3 Aktivitas Ruang Kolaborasi Kedua(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3 Aktivitas Ruang Kolaborasi Kedua(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 4 Aktivitas Elaborasi Pemahaman(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4 Aktivitas Elaborasi Pemahaman(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 5 Lokakarya 5 PGP Kabupaten Kapuas Hulu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 5 Lokakarya 5 PGP Kabupaten Kapuas Hulu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


  • Feeling (Perasaan)

Selama aktivitas dalam mempelajari modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid ini, saya merasa senang dan terkuatkan sebab membuka wawasan dan pemikiran yang semakin tajam dalam upaya mengubah paradigma lama terkait konsep pengelolaan program yang berdampak positif pada murid yang berkaitan dengan kepemimpinan murid. Namun, ada juga rasa khawatir tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu berkaitan dengan sederet tugas sebagai pendidik yang harus diselesaikan bersamaan, yakni penilaian akhir semester genap dan persiapan PPDB Tahun 2023. Tentu semua terasa bercampur aduk, serta tetap berusaha memanajemen waktu dengan baik dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas modul 3.3 dalam Program Guru Penggerak ini. Dari pembelajaran modul 3.3 ini, saya merasa ada kaitan antara paket modul 1 dan paket modul 2, yakni dalam pengambilan keputusan harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal, sikap tanggung jawab, berpihak pada murid sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara, dan pentingnya kompetensi sosial emosional dan keterampilan coaching dalam pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin agar setiap murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Selain itu juga, untuk mewujudkan merdeka belajar maka sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya yang berdampak positif pada murid harus berupaya membangun ekosistem yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan murid demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila memenuhi kebutuhan belajar murid agar murid dapat membangun pengetahuannya dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya, serta mengambil keputusan sesuai nilai-nilai kebajikan agar murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan, agar terwujud kepemimpinan murid. Ketika saya semakin mendalami materi pada paket modul 1, paket modul 2, dan modul 3.3 ini, saya merasa banyak hal yang perlu saya perbaiki dalam hal memfasilitasi murid untuk belajar, memberikan penguatan iklim kelas dan budaya sekolah, memperbaiki praktik coaching baik kepada murid maupun sesama rekan sejawat, memperbaiki proses pengambilan keputusan baik pada situasi dilema etika maupun bujukan moral, serta mengubah cara pandang dalam pengelolaan sumber daya sebagai modal/aset dan pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Dari momen tersebut, saya merasa tergerak untuk memperbaiki cara pandang sebagai guru dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid agar terwujud kepemimpinan murid. Di sisi lain, saya juga merasa tercerahkan dan termotivasi untuk memahami dan mengintegrasikan pemahaman dalam menjalankan tugas sebagai pendidik di masa kini agar mampu menjalankan peran sebagai guru penggerak sekaligus agen perubahan pembelajaran terutama sebagai pemimpin dalam pengelolaan program yang berdampak positif pada murid.

  • Findings (Pembelajaran)

Dari pembelajaran modul 3.3 ini, saya mendapat ilmu untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik dan sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang harus mampu mengelola program yang berdampak positif pada murid. Sebelum saya mempelajari modul 3.3 ini, saya berpikir bahwa sebagai pemimpin dalam pengelolaan program yang berdampak positif ada murid hanya melihat satu sisi tanpa memperhatikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Dari pembelajaran modul 3.3 ini, saya merefleksi diri dan terus melatih keterampilan sebagai pemimpin dalam pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Selain itu, pada aktivitas modul 3.3 ini, saya tersadarkan, terkuatkan, dan optimis bahwa untuk menumbuhkan jiwa dan perilaku kepemimpinan pada murid dalam proses belajar, maka ada tiga aspek yang dapat ditinjau, yaitu suara murid, pilihan murid, dan kepemilikan murid yang perlu dipertimbangkan dengan baik oleh guru. Pilihan seorang murid akan sangat penting agar murid dapat mengambil kepemilikan atas pembelajaran mereka. Melalui pemilihan dan kepemilikan, maka suara mereka dapat diwujudkan. Ketiga aspek tersebut seyogyanya harus disematkan dalam lingkungan belajar, sehingga dapat menumbuhkembangkan elemen-elemen secara nyata dan akurat.

  • Future (Penerapan)

Dari pembelajaran modul 3.3 ini, saya termotivasi untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal terbaik dengan melihat tiga aspek yang dimiliki murid baik suara, pilihan, maupun kepemilikan murid agar dapat mewujudkan kepemimpinan murid. Pada aktivitas pembelajaran modul 3.3 ini, saya termotivasi untuk melaksanakan rancangan program yang berdampak positif pada murid di SMA Negeri 2 Putussibau.

Sekian pemaparan saya dalam jurnal refleksi dwi mingguan ini pada program pendidikan guru penggerak angkatan 7.

Salam Guru Penggerak

Guru Bergerak, Indonesia Maju

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun