Mohon tunggu...
Gemma Kylia Athaya Putri
Gemma Kylia Athaya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang memiliki antusiasme dan ketertarikan dalam menambah wawasan mengenai dunia kesehatan dan sustainable living dalam dunia yang sedang mengalami perubahan iklim. Saya sangat tertarik untuk bekerja sama dalam meningkatkan wawasan masyarakat mengenai isu-isu perkembangan global mengenai permasalahan kesehatan, baik kesehatan lingkungan ataupun kesehatan masyarakat dengan cara yang menarik dan memiliki aksesibilitas yang mudah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Seksual Remaja, Penting atau Tidak?

17 Desember 2023   17:19 Diperbarui: 17 Desember 2023   17:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa penting edukasi seksual untuk remaja? Edukasi seksual untuk remaja merupakan suatu dilema sosial yang sering ditemukan, terutama di Indonesia. Beberapa menganggap bahwa edukasi seksual merupakan prekursor bagi remaja dalam melakukan aktivitas seksual di luar nikah. Tetapi di sisi lain, beberapa menganggap edukasi seksual bagi remaja penting dalam upaya pendidikan seks serta melindungi remaja dari perilaku seksual yang membahayakan kesehatan mereka. 

Sebenarnya, pendidikan seksual yang komprehensif merupakan upaya penting dalam memberikan pendidikan seksual akurat dan sesuai usia, mengenai peran seksualitas serta kesehatan reproduksi remaja. Selain itu, pendidikan seksual yang komprehensif memberikan pengetahuan mengenai kesetaraan gender, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Melalui pendidikan seksual yang baik serta komprehensif, remaja mampu mempelajari sikap serta nilai dalam suatu hubungan intim dan mencegah terjadinya kekerasan seksual dikarenakan tumbuhnya rasa percaya dan menghargai antar individu. 

Pendidikan seksual juga memberikan pengetahuan kesehatan reproduksi seksual dan akibat dari aktivitas seksual yang berbahaya bagi remaja. 

Mengingat akses informasi yang sangat mudah dengan adanya internet serta mudahnya akses terhadap situs pornografi, berisiko merusak persepsi remaja terhadap aktivitas serta perilaku seksual. Pendidikan seksual yang komprehensif seharusnya mampu memberikan pengetahuan bagi remaja mengenai bahaya kehamilan bagi remaja, risiko aktivitas seksual dini tanpa pengaman, risiko hamil dini, serta risiko Infeksi Seksual Menular. Berdasarkan data United Nation Population Fund Association (UNFPA) menyatakan 15 juta remaja berumur 15-19 melahirkan setiap tahun, dan dari sekitar 2,3 juta kasus aborsi 20% dilakukan oleh remaja. 

Maka dari itu, pendidikan seksual yang komprehensif bagi remaja penting keberadaannya dalam mendidik remaja mengenai kesehatan reproduksi serta perilaku seksual agar mencegah terjadinya permasalahan kesehatan reproduksi bagi remaja, seperti kehamilan dini, aborsi, kekerasan seksual, serta aktivitas seksual yang tidak aman.

Referensi:

[1] Constantine, N. A., Jerman, P., Berglas, N. F., Angulo-Olaiz, F., Chou, C. P., & Rohrbach, L. A. (2015). Short-term effects of a rights-based sexuality education curriculum for high-school students: a cluster-randomized trial. BMC Public Health, 15(1), 1-13.
[2] https://www.unfpa.org/comprehensive-sexuality-education#summery105876
[3] https://www.unfpa.org/adolescent-pregnancy#readmore-expand

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun