Lampu malam di kaki gunung berpendar-pendar indah, jauh kulihat, jauh sekali, tak akan pernah lagi kutemukan dirimu yang berjalan pulang membelah malam. Karna esok, akupun tak akan kembali.
"Untukmu kekasih jiwa,
..Mungkin kau benar, semua yang ada di pulau ini telah menyita perhatianku dari apapun yang ada di luar sana. Dan lagi-lagi kau benar, aku terlalu menyanjungmu hingga tak memiliki keberanian melihat wajah itu jika kupulang untuk kemudian pergi. Yah, dan kau selalu benar tentangku, kau bahkan lebih memahami seluk beluk arah pikirku dari aku si pemiliknya sendiri. Sayang, maaf jika kali ini aku gagal untuk kembali. Maaf aku takkan pulang dan memelukmu lagi di rumah biru.."Â
-Sumba 1999
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H