Mohon tunggu...
Gemilang Roberto
Gemilang Roberto Mohon Tunggu... Desainer - www.solotrip.id

Random. Kadang naik gunung, kadang diving. Kadang jalan kaki keliling kota, Kadang dikamar aja baca buku sambil main ukulele.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nusa Tenggara Barat Tripalone: Akhirnya Rinjani!

29 Juni 2017   15:01 Diperbarui: 30 Juni 2017   02:59 1618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DAY 2 : Plawangan Senaru - Plawangan Sembalun

Hari paling menyenangkan selama pendakian. Bangun disambut cuaca pagi yang cerah dengan udara bersih dan sarapan yang istimewa sekali. Hari ini kami akan berjalan sampai ke bascamp di Plawangan Sembalun, sisi lain dari Gunung Rinjani. Menurut Pak Subuh, basecamp itu tidak begitu jauh dan Saya pasti akan senang karena akan mampir ke Segara Anak serta Hot Spring (namanya lupa). 

Sungguh, Rinjani itu layak jadi geopark. Medan pendakian yang bermacam-macam lengkap dengan banyak sekali spot yang bisa disinggahi bikin Saya lupa ini masih di bumi, belum di Surga. Overjoyed rasanya. Sumpah, I do in love with this mountain, so much! Coba cek foto dibawah biar percaya.

Plawangan Sembalun - Segara Anak, sekitar 2 jam. Setelah sedikit tanjakan sebagai pemanasan pagi, Saya sangat dimanjakan dengan medan yang hampir seluruhnya adalah turunan. Jika kemarin Saya selalu ketinggalan, hari ini Saya bisa gaya jalan duluan. Sebuah keuntungan kaki pendek, yey!

Segara Anak - Hot Spring, sekitar 30 menit. Seberapapun jauhnya, bodo amat. Berendam air hangat langsung dari sumbernya jadi fokus utama Saya. Ini pertama kalinya naik gunung dapat bonus hot spring. Walaupun saat itu matahari sudah tinggi, seharusnya bukan waktu yang tepat untuk berendam air panas, toh kami tetap menikmatinya. Sepi sekali, seperti Jacuzzi milik sendiri. Uuuuuhhhh, Speechless!

Segara Anak - Plawangan Sembalun, sekitar 3 jam. Dari hot spring, kami kembali ke tepi Segara Anak dan berhenti beberapa lama untuk makan siang. What a day! Tapi, setelah itu penderitaan segera dimulai kembali. Medan kali ini lumayan bikin ngos-ngosan. Panjang dan penuh tanjakan. Kembali jadi yang paling terakhir berjalan. Rasanya kok nggak sampai-sampai sih.. Menjelang jam 3 atau setengah 4 sore, akhirnya sampai di Plawangan Sembalun, merasa kurus dan langsung lapar lagi.

Berbeda dengan Senaru, Sembalun lebih didominasi pendaki lokal. AKHIRNYAA bisa ngobrol pakai bahasa Indonesia! Saya suka sekali menikmati sore itu. Berinteraksi dengan rekan-rekan pendaki lain, main-main ke tenda bapak-bapak porter, juga quality time bersama Nina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun