Setelah seharian berjalan, kami berhenti. Foto-foto, makan opor ayam, main kartu, hingga ketiduran. Angin kencang dan dingin hingga menembus ke tulang. Beneran ini! Jam 4.30 pagi kami siap lanjut mendaki sampai puncak Merapi. Bersepuluh saja, Sergian ingin beristirahat di tenda.
Rasanya Mahameru diulang kembali. Pasir kerikil, satu langkah naik, lalu merosot lagi. Tidak separah itu, tapi tetap saja menguras tenaga. Untung tidak sepanjang Mahameru. Satu jam pendakian ditemani angin kencang. Tapi seperti biasa, matahari terbit dan segala capek sirna. Tidak begitu lama kemudian kami sampai di Puncak Merapi. Gunung setinggi 2.930 mdpl yang Ganteng sekali. Bolehkah Saya tidak menjelaskan, hanya tolong nikmati saja fotonya. Saya bahkan masih deg-degan saat menceritakan :)
Â
 Â