Begitu lama Iyang pergi merantau meninggalkan desanya. Sejak belum menikah sampai punya cucu tiga (yang sudah waktunya menikah :p). Sebagian teman sebayanya sudah tidak ada tapi yang masih ada sama sekali tidak lupa cerita masa kecil mereka. Bergantian teman Iyang datang ke rumah. Keluarga dan handai taulan berkumpul, memasak, kemudian makan bersama. Yang tua, yang muda, semuanya. Rela semalaman terjaga agar bisa saling tukar cerita.
Tanpa kemewahan. Ramah, sumringah, sederhana, dan bahagia.
Â
Day 2 : Desa Sugih Waras - Sungai Maron - Pantai Klayar - Kota
Semalam adalah pesta dalam balutan kesederhanaan. Ngobrol dengan keluarga itu menyenangkan. Beberapa tahun tidak berkunjung, ternyata Saya punya beberapa orang keponakan. Sepupu saya yang masih bayi, kini sudah besar. Banyak yang berubah, banyak cerita.
Kakung Prapto kembali ke rumahnya. Sekarang kami bersama keluarga kakak pertama Iyang. Pagi hari, bapak-bapak bertani, ibu-ibu memasak dan menata rumah. Kemudian mereka pergi ke sekolah. Pakde dan Budhe Saya sebagian besar bekerja sebagai guru di desa itu.Â
Saya, Intan, dan Ela jalan-jalan di sekitar desa. Menghirup udara segar. Berkunjung ke sekolah tempat Budhe kami mengajar (ternyata sekolah Iyang saat SD). Menikmati suasana desa, memberi makan ternak, dan menyapa tetangga.