Senang sekali akhirnya saya berhasil menjaga semangat saya hingga ke puncak Mahameru. Sekalipun capek, berat, panas, berdebu, tapi semua terbayar lunas. Naik gunung analoginya seperti rasa pedas lombok. Meskipun tahu makan lombok akan membuat mulut kita panas karena pedas, tapi tidak pernah kapok. Demikian juga naik gunung, meskipun effort-nya berat, tapi pasti kangen untuk melakukannya lagi. And now I'm still counting for the next mountains.
"Jangan berhenti dan menyerah sebelum melakukan semua yang kita bisa. Bukan untuk melihat seberapa hebat kita ketika sampai diatas sana, tapi untuk melihat luar biasanya lukisan Sang Pencipta."
Yuk, kemana-mana lagi setelah ini.
Waktunya istirahat!
Hari itu setelah pulang dari Bromo dan Air terjun Coban Pelangi, saya berpisah dengan Kristian, Sondra, dan Rholf. Mereka akan lanjut ke Bali. Terima kasih ya sudah menemani saya 'bayar hutang'. Semoga bisa bertemu lagi lain kali.
Saya, Rholf, Kristian, dan Sondra, Takk!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H