Mohon tunggu...
Bambang Irawan
Bambang Irawan Mohon Tunggu... -

Praktisi IT, Founder Gemercik's Community

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia, Tinjauan Dalam Perspektif 2.0

13 Mei 2011   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:45 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendiskripsikan Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi Paling Indonesia. Indonesia memiliki Ke Bhenikaan yang mencerminkan kekayaan budaya yang besar dan potensial. Sebut saja beragam busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dimana setiap daerah memiliki ciri-ciri khusus, misalnya baju kurung dengan songketnya dari Sumatera Barat atau palembang, kain ulos dari Sumatra Utara, Siger dari Lampung, kebaya, busana khas Dayak dari Kalimantan, baju bodo dari Sulawesi Selatan, koteka dari Papua dan masih banyak lagi. Begitu juga Arsitektur rumah adat, seni pahat, Seni tari, alat kesenian dan masih banyak lagi contoh keragaman kita. Yang cukup menarik adalah Batik. Khusus tentang batik Indonesia, UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi. Batik saat ini telah menjadi kebanggan kita, dengan keragaman motif, design, dan teknologi pembuatannya. Masing-masing daerah memiliki motif batik masing-masing, dam telah digunakan bagi  kebutuhan yang lebih luas, tidak hanya sebagai motif pakaian, tetapi juga telah di gunakan untuk aksesoris lainnya, seperti jaket, beragam tas, dompet, bahkan menjadi motif sandal atau sepatu.

Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 13.000 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa, terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia, terbentang Sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dengan Luas daratan 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Sebuah kondisi geografis yang fantastis bagi sebuah negara. Begitu juga dengan kondisi penduduknya. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda, Madura, Bali, Batak, Minangkabau, Papua, Sulawesi, Kalimantan. Selain itu juga terdapat penduduk pendatang di seperti Tionghoa, India, dan Arab, dan lain-lain.

 

Sejarah Indonesia, merupakan sebuah perjalan panjang dari Nusantara sehingga berdirinya Republik Indonesia, yang saat ini berusia hampir 66 tahun. Kata  Indonesia  berasal dari kata dalam bahasa Latin yang terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat yaitu Indus yang berarti  Hindia dan kata dalam bahasa Yunani Nesos yang berarti  Pulau. Jadi, kata Indonesia berarti Wilayah Hindia Kepulauan. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era, yaitu Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang memiliki kegiatan ekonomi mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, Era Orde Lama , Pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.

 

Dalam era modern saat ini, perkembangan dunia informasi dan telekomunikasi telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan, menciptakan trend baru dalam kehidupan masyarakat. Internet menjadi repleksi bagi gambaran kehidupan nyata. Dalam era ini, Indonesia telah mendigitalkan diri, sehingga mampu menampilkan sebuah eksistensi sebagai sebuah bangsa dalam komunitas global Internet. Para kreator dan inovator Indonesia, telah berhasil menorehkan prestasi dalam skala internasional dalam bidang ini yang mengangkat keragamam lokal, misalnya Fauzan Helmi Sudaryanto dengan karyanya KardinaL ( Kamus Tradisional Online ) yang berhasil menjadi Juara Merit Asia Pacific ICT Awards (APICTA) 2009 di Melbourne Australia. Tahun 2010 yang lalu, Hania dan Fahma; Siswa SD dan SMP menjuarai APICTA 2010 di Malaysia dengan karya Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikkum sebuah game edukasi "Belajar Huruf, Angka, dan Warna", lalu "EnglishForKids", dan "Doa Anak Muslim", dan masih banyak prestasi-prestasi lainnya.

 

Dalam mengkonsumsi layanan ITC, masyarakat Indonesia yang gemar bersosialisasi,menjadi salah satu pengguna jejaring sosial online teratas didunia seperti kaskus, facebook, twitter, koprol, youtube, dan juga bloging. Saat ini, Indonesia adalah pengguna facebook terbesar kedua di dunia, dan pengguna ke tiga terbesar didunia untuk twitter, dengan jumlah akun menembus angka 5 juta akun. Untuk jejaring lokal, pada tahun 2010 yang lalu, kaskus menargetkan 2 juta pengguna. Konten-konten blog juga bertebaran di internet, begitu juga dengan video yang di upload ke youtube. Beberapa waktu lalu, kejadian fenomenal video lipsync Keoang Racun dan Norman Kamaru, serta Udin Sedunia sangat menjadi perhatian publik kita.  Bloging juga tak kalah hangatnya, bisa kita lihat pesta blogger dan kompasiana ini sebagai contohnya.

 

Di jejaring online, tema-tema hangat yang di perbincangkan, berkisar tentang makanan, tema-tema spiritualitas seperti doa, berkicau (tweet) dan juga berniaga.  Banyak istilah-istilah yang sangat Indonesia yang berkembang dalam komunitas online tersebut dan menjadi bahasa yang akrab diantara mereka, seperti juragan, cendol, pertamax, kultwit, alay (anak layangan), narsis, gokil, dsb. Begitu juga  penggunaan avatar yang digunakan dalam berjejaring, menggambarkan masyarakat kita cendrung menggunakan simbol-simbol dalam menyampaikan dan mengambarkan ekpresi di dunia online. Karakter ini merupakan karakter Indonesia sejak dahulu, seperti penggunaan sandi atau simbol atau istilah dalam menyampaikan pesan dan kritik bagi kehidupan. Contoh kajian penggunaan ini sempat dibahas dalam tulisan dengan judul Cangkul .

 

Inilah Indonesia persepsi Indonesia 2.0. Ke-khasan geografis, demokgrafis, budaya dan sosial masyarakat kita, memungkinkan berkembangnya interaksi sosial berbasis online yang memiliki kekhasan sangat spesial. Kondisi ini menjadi peluang dan tantangan untuk dapat mengembangkan kreasi-kreasi lokal sehingga menglobal, dan menjadi icon bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun