Mohon tunggu...
Geok Mengwan
Geok Mengwan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Senang belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelisik Sejarah Bojongkokosan

4 Mei 2020   17:00 Diperbarui: 4 Mei 2020   16:50 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Palagan Bojongkokosan. Sumber: Wikipedia

Sejarah perjuangan kemerdekaan merupakan hal yang selalu dapat dipelajari untuk kita ambil makna dari perjuangan para pahlawan. Dari sekian banyak sejarah perjuangan para pahlawan di Indonesia, ada salah satu peristiwa perjuangan yang mungkin belum banyak diketahui orang yang mana peristiwa ini disebut sebagai pemicu peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946..

            Peristiwa Bojongkokosan adalah sebuah pertempuran yang terjadi di sebuah desa di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Bermula dari keinginan NICA (Nederlandsch Indi Civil Administratie), Pasukan Sipil Hindia Belanda yang dibentuk 1944 untuk mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia, bersama tentara Inggris dan Gurkha berencana untuk pergi ke Bandung melewati jalur Jakarta -- Bogor -- Sukabumi -- Bandung (karena waktu itu belum ada Tol Cipularang). Selain itu, tujuan mereka adalah mengambil tawanan Jepang di daerah Sukabumi dan sekitarnya.

            Rupanya kabar tersebut diketahui oleh TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang akhirnya dilaporkan ke Pos Cigombong. TKR berencana untuk menghadang NICA yang akan membawa pasukan tentara Inggris. di Salah satu jalan utama di wilayah Bojongkokosan dipilih sebagai tempat penghadangan. Tempat tersebut dipilih karena berada di antara dua tebing yang dianggap cocok dengan rencana TKR, mengepung NICA dari segala penjuru.

            Pertempuran terjadi begitu pasukan NICA tiba di Bojongkokosan. TKR dibantu oleh Laskar Sukabumi, Hizbullah dan rakyat yang dipimpin oleh Kompi III, Kapten Murad. Penghadangan ini terjadi sepanjang 81 kilometer mulai dari daerah Cigombong, Bogor hingga Ciranjang, Cianjur. Peristiwa dengan nama lain Perang Konvoi ini terjadi dalam dua periode. Periode pertama, terjadi pada 9 sampai 12 Desember 1945. Kemudian periode kedua terjadi dari 10 sampai 14 Maret 1946.

            Perlawanan dilakukan rakyat Bojongkokosan dengan bermodalkan senjata rampasan Jepang. Rakyat Bojongkokosan membombardir musuh hingga kewalahan dan ketika NICA akan membalas, TKR sudah berhasil melarikan diri. Pembalasan akhirnya dilakukan keesokan harinya dikarenakan banyaknya tentara NICA yang jatuh di tangan TKR. Tidak hanya melalui serangan darat tetapi pembalasan dilakukan melalui serangan udara. Serangan pesawat-pesawat tempur yang dilakukan tentara sekutu terhadap tentara TKR di Bojongkokosan bahkan tercatat sebagai yang terbesar sepanjang Perang Dunia II (menurut Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat).

Kekalahan di Bojongkokosan karena serangan udara tersebut memantik kemarahan pahlawan di Bandung. Warga Bandung kemudian berpikir bahwa NICA akan segera datang dan menguasai Bandung. Maka, terjadilah peristiwa Bandung Lautan Api.

Peristiwa perjuangan merebut kemerdekaan tidak melulu tentang kemenangan. Kekalahan adalah tahap yang dijadikan sebagai batu loncatan untuk meraih kemenangan yang diidam-idamkan. Lantas, pahlawan tidak selalu orang yang berhasil tetapi orang yang mau berusaha dan berjuang untuk meraih tujuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun