Sebagai mahluk kelahiran 80 an, saya mengalami masa pubertas di penghujung tahun 90 an. Masa ketika saya mulai melakukan aktifitas membayangkan lawan jenis dari sudut pandang yang dapat memicu nafas menjadi lebih cepat dan menciptakan ketenangan batin luar biasa sesudahnya. Aktifitas super pribadi yang akan sangat memerahkan wajah jika ada anggota keluarga lain yang tau. Kehadiran sebuah sosok untuk dibayangkan ketika melakukan personal activity semacam ini bersifat fardhu 'ain.
Sosok yang sangat umum untuk di masukkan ke dalam daftar "bayangable" tentu saja para artis yang riwa-riwi menggoda lewat layar televisi. Sebenarnya alasan bapak saya membeli antena parabola adalah agar dapat leluasa menonton siaran bola dari tivi luar negeri. Tetapi sebenarnya sayalah yang mendapat manfaat terbanyak dari keberadaan parabola. Saya jadi sangat akrab dengan sosok macam Mike Kasem, Danny Mc Gill, Nadya Hutagalung, Sarah Sechan, Jamie Aditya, dan Donita, lewat sebuah platform ajaib bertajuk MTV. Waktu itu, MTV adalah sebuah entitas dengan kadar ke-keren-an yang mentok. Amat sangat keren sekali!!!
Alhasil, masa pubertas saya ditemani wajah kinyis-kinyis Britney Spears, Christina Aguilera, Gwen Stefani, Mandy Moore, hingga Jennifer Love Hewitt. Meskipun musik yang mereka bawakan bukan selera saya, tapi kilau wajah mereka yang mewajibkan saya untuk tetap menonton video clip musik mereka sampai selesai. Dari sekian banyak wajah bule yang masuk dalam daftar "bayangable" saya, ada satu yang menjadi favorit dan benar-benar memenuhi setiap jengkal otak ngeres khas masa pubertas saya.
Berawal dari video clip 2 become 1, saat terlantun kalimat "come little bit closer baby.. get in on.. get in on.. cause tonight.. is the night.. when two become one.."Â Darah saya berdesir.. Keringat dingin membanjir.. Ah.. dia begitu sempurna.. untuk masuk dalam daftar "bayangable".
Sosok wanita yang sangat beruntung menjadi kontestan favorit dalam list "bayangable" saya tidak lain adalah Emma Lee Bunton alias Si Baby Spice. Paduan suara merdu dengan aksen manja yang ngangeni.. Wajah yang benar-benar baby.. Tubuh yang sangat sexy.. Tidak lupa rok mini yang selalu menyertai.. menjadi hal yang jauh dari kata membosankan untuk dibayangkan secara masif oleh seorang anak dalam masa pubertas seperti saya kala itu. Waktu itu saya yakin seyakin yakinnya bahwa Emma Lee Bunton adalah tipe wanita idaman saya seutuhnya. Kelak saya harus mencari wanita yang mirip dia untuk membangun rumah tangga bersama saya.
Dengan setia, saya selalu menunggu kemunculan video clip 2 become 1. Karena aturan main di MTV, kemunculan sebuah video clip adalah karena sang Video Jockey memang ingin memutarnya. Walaupun ada sebuah acara dimana penonton MTV bisa melakukan request lagu dan berkirim salam, tetapi peluang untuk memutar video clip 2 become 1 sangatlah tipis. Ini disebabkan saya menyukai video clip 2 become 1 dalam jangka waktu yang lama, sementara video clip baru dari berbagai penyanyi terus bermunculan. Akhirnya video clip 2 become 1 seperti tertimbun oleh video clip-video clip baru yang terus menerus muncul laksana rangen di musim hujan.
Waktu berlalu..
Hingga di 2009 ada sebuah platform dimana kita dapat mencari video yang ingin kita saksikan dengan hasil 99% video yang kita cari memang ada. Tanpa pikir utang, segera setelah di download, saya langsung mengetikkan kata "2 become 1" di kolom pencarian. Dan benar.. saya kembali menjumpai wanita idaman saya dengan wajah dan penampilan tetap sama seperti bertahun-tahun lalu saat masih secara kontinyu saya bayangkan.
Hmm.. kok darah ini sudah tidak berdesir ya? Kok penampilan Si Baby Spice sudah tidak mengundang gairah saya ya?
Tahun 2009 adalah tahun ke2 pernikahan saya. Mungkin karena saya sudah merasakan sebenar-benarnya cinta dengan awalan "ber" nya, Si Baby Spice dengan semua tingkah seksi dan desah manjanya, tidak mampu lagi menggoyahkan kejantanan saya. Saya hanya melihat 5 orang gadis bernyanyi dan menari dengan bagus.. Sudah.. Itu saja.
Â
Entah apa yang dibawa oleh Lik Karto sewaktu melangkah masuk ke dalam rumah saya. Sebuah gulungan kertas berukuran besar.
"Anu apa sih kue Lik? Pethane kayong kangelan goli nggawa.." ("Apa itu Lik? Sepertinya membawanya saja susah..") tanyaku.
"Alah kie jalukan anak wadon.. jere jenenge boster.." ("Ini permintaan anak perempuan saya.. katanya namanya boster..") jawab Lik Karto sambil menyodorkan gulungan kertas yang ternyata sebuah poster berukuran besar.
Setelah kubuka, terlihat gambar 4 wajah belia dengan tulisan BLACKPINK besar pada bagian atas dan tulisan yang lebih kecil pada bagian bawah foto masing-masing gadis itu. Jenny, Lisa, Ji-Soo, dan Rose.. Mungkin itu adalah nama mereka.
Saya jadi teringat poster SPICE GIRLS yang kala itu terlalu mustahil untuk saya miliki. Karena jika sampai ada teman yang tau saya memajang poster SPICE GIRLS, kadar ke-cool-an saya (yang memproklamirkan diri sebagai penikmat musik alternative) akan luntur seketika. Citra yang dibangun dengan susah payah selama ini akan sirna begitu saja. Seperti halnya mencitrakan diri dengan menanam padi secara maju.
4 gadis belia dalam poster yang Lik Karto bawa sungguh sangat menawan. Sepulang Lik Karto beli paket data, saya bergegas mengetikkan kata "blackpink" pada kolom pencarian Youtube. Dan benar saja.. Saya langsung terhanyut dalam beberapa video clip mereka. Gaya mereka jauh lebih menggemaskan ketimbang gaya SPICE GIRLS kala itu. Bahkan ada beberapa gerakan dalam tarian mereka yang berbau erotis.
Ah.. Jika saja girl band mereka sudah terbentuk pada akhir tahun 90 an, pasti mereka sudah masuk dalam daftar "bayangable" yang akan jadi favorit saya. Mungkin saja desah manja Baby Spice akan tergantikan oleh kerling nakal Jenny. Saya juga tau bahwa kulit mereka yang Asia lebih mulus daripada kulit berbintik khas Eropa. Bahkan body mungil mereka juga akan lebih proporsional jika disandingkan dengan saya ketimbang jika saya bersanding dengan gadis berpostur bongsor ala Eropa. Ya.. memang se-ngelantur itu saya berfikir.
Saya membayangkan betapa mudahnya generasi sekarang dalam mendapatkan bahan untuk di bayangkan dalam aktifitas masa pubertas. Ingin lihat kerling nakal Jenny, tinggal buka Youtube. Ingin lihat goyangan pinggul Lisa, tinggal buka Youtube. Tanpa perlu banyak imajinasi.. Tanpa butuh ketajaman memori..
Mereka sama sekali tidak merasakan betapa gundah gulananya ketika sudah lebih dari 3 hari tapi video clip 2 become 1 belum juga di putar oleh para VJ.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H