Mohon tunggu...
Dipa Wijaya
Dipa Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - pedagang

Bapak 5 anak, berusaha jadi nasabah prioritas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resepsi Global

9 November 2022   16:42 Diperbarui: 9 November 2022   16:46 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ba'da Isya, seperti biasa saya sedang merekap penjualan harian di toko online. Dan disaat seperti ini probabilitas untuk kedatangan Lik Karto adalah 99%, karena cuaca malam itu sangat cerah. Perihal Lik Karto, intuisi saya sudah sangat terlatih. Tak lama kemudian suara Yamaha Vega tahun 2007 menyingkirkan dominasi suara cenggeret yang sudah lebih dulu eksis sejak ba'da Asyar.

"Assalamu'alaikum.. Di, jere taun 2023 arep ana resepsi global Di.. jere dunia arep peteng njrimet.. wong sedunia arep susah kabeh.. apa iya Di?" (Assalamu'alaikum.. Di, katanya tahun 2023 akan ada resepsi global Di.. katanya dunia akan gelap gulita.. orang sedunia akan susah semua.. apa betul Di?")belum sempat saya jawab salam dari beliau, Lik Karto sudah membuncahkan segerombol pertanyaan disertai kilatan mata yang mengalahkan kilap Lipgloss Sandiaga.

Setelah menjawab salam, saya berusaha untuk tetap setenang Jinping. Image "bocah pinter" yang disematkan Lik Karto pada saya tidak boleh rusak.

"Lah rika ngerti jere sapa Lik?" (Lah anda tahu dari siapa Lik?") jawab saya, dan tampaknya jawaban saya yang lebih berupa pertanyaan malah membuat benak Lik Karto semakin berkecamuk.

"Genah nyong mau agi nggolet vidione Nela Karisma neng yutup koh ijig-ijig weruh vidio sing judule 2023 menuju kehancuran dunia Di.. mbanjutan tek tonton sedela terus nyong gagiyan maring ngeneh" ("Saya tadi sedang mencari video Nela Karisma di yutup tiba-tiba lihat vidio yang judulnya 2023 menuju kehancuran dunia Di.. lalu saya tonton sebentar dan saya langsung cepat kesini") jawab Lik Karto dengan ekspresi yang sepintas mirip wajah Kang Lasno sewaktu terpergok saya sedang memanggul setandan pisang raja dari kebun Haji Sumeri, ba'da tarawih bulan puasa kemarin. Takut.. dan bingung..

Saya yang kebetulan sudah menonton secara utuh video yang dimaksud oleh Lik Karto, sebetulnya kurang begitu memahami semua hal yang ada dalam video tersebut. Mungkin karena otak minimalis saya lebih dapat mencerna penjelasan dengan bahasa sederhana  ketimbang bahasa cas cis cus yang disampaikan si pembuat video.

Akhirnya saya menyimpulkan dengan kacamata saya sendiri selaku praktisi poligami, bahwa kondisi dunia di tahun 2023 akan tidak baik-baik saja. Sebuah kondisi yang disebabkan oleh benang merah yang sangat panjang menjuntai dari awal tahun 2020, dimana saat itu kita berlomba-lomba membuat jokes tentang Corona.

"Corona akan malas masuk Indonesia karena birokrasinya berbelit-belit"

"Orang kita gagal ginjal aja sembuh dengan larutan cap kaki tiga, masa takut sama virus flu"

"Corona akan malas ke Indonesia karena harus naik pesawat 2kali, naik angkot 3kali, dan ojek 4kali"

Saat itu kita benar-benar jumawa dan menganggap virus Corona tidak lebih dari flu yang cuma bikin ingus keluar masuk (sebuah kondisi harian yang sangat umum terjadi di desa saya sebelum seorang anak menapaki jenjang SMP).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun