Buat anak generasi 90an saat mendengar kata Macao paling yang terlintas itu ini :
Dewa judi
Chow Yun Fat
Andy Lau
Karena pada era 90an, 3 jawaban itu paling umum karena masa tersebut sedang popular film Dewa Judi alias God of Gambler. Film tema judi semacam itu banyak sekali model ceritanya. Tapi yang umum film dewa judi menceritakan soal perjalanan untuk menjadi seorang dewa judi. Chow Yun Fat yang muncul pada 2 atau 3 sekuel God of Gambler kemudian digantikan dengan Andy Lau yang juga merupakan murid dari si dewa judi.
Perjalanan menjadi dewa judi ini selalu berakhir pada sebuah tempat kasino terbesar di dunia bernama Macao. Di kasino sana lah pertandingan puncak judi berlangsung. Segala bentuk intrik dari mulai kemampuan majik hingga kepiawaian psikologis dimainkan sang juara yang menjadi dewa judi.
Itulah kali pertama mungkin nama Macao begitu mendunia melalui film mandarin yang juga mendunia. Sebuah tempat yang melegalkan judi dan bisa dibilang pusat judi dunia. Karena gelar dewa judi saja ditasbihkan di sini. Pasti segala kegilaan tentang judi dan perjudian ada di sini.
Tapi, setelah mengintip macaoturism.gov.mo, daya Tarik Macao bukan cuma judi. Ini hal lain yang menarik tentang Macao yang mungkin jadi alasan untuk mengunjunginya :
Pemilik Paspor Indonesia bebas kunjungan 30 hari tanpa visa.
Ini yang ditulis pada halaman Paspor Indonesia di Wikipedia Indonesia. Disebutkan di sana sejak tahun 2007 Macao memberikan pemilik paspor Indonesia bebas kunjungan 30 hari tanpa visa. Sayang saya cari-cari kemudian tidak menemukan alasan historis mengapa ada aturan ini untuk pemegang paspor Indonesia.
Pertemuan Asia dan Eropa
Ini yang sering didengung-dengungkan untuk alasan mengunjungi Macao. Asia yang diwakili kultur Tiongkok dan Eropa yang diwakili oleh Portugal membuat Macao menjadi sangat kaya karena akulturasi budayanya. Yang namanya budaya, pasti sangat tercermin pada bentuk bangunan yang menjadi ikon Macao ini. Setidaknya ada 2 bangunan ikonik yang sering dikunjungi para wisatawan saat berkunjung ke Macao.
Mewakili kultur Asia, ada Kuil A-Ma yang sudah ada sebelum Macao terbentuk. Terdiri dari Paviliun Gerbang, Arch Memorial, Aula Doa, Aula Kebajikan, Aula Guanyin, dan Zhengjiao Chanlin (sebuah paviliun Buddha). Berbagai paviliun yang didedikasikan untuk pemujaan terhadap dewa-dewa yang berbeda dalam satu kompleks membuat Pura A-Ma merupakan representasi teladan budaya Tionghoa yang terinspirasi oleh kepercayaan Konfusianisme, Taoisme, Budha dan kepercayaan orang-orang lokal.
Tapi jika digabungkan maka Gastronomi adalah studi tentang hubungan antara makanan dan budaya, dari mulai seni menyiapkan dan menyajikan makanan hingga soal rasa (sumber : Wikipedia)
Sudah lah ya bicara soal makanan, nanti lapar.
Perpaduan budaya Asia dan Eropa ini pun kemudian menawarkan seni pertunjukan dan ragam pertunjukan yang disajikan di Macao juga beragam. Dalam menyambut akhir tahun ini hingga awal tahun 2018 banyak pertunjukan yang menjadi daya tarik.
The Sound of Music
TeamLab Future Park
Bring Art to life
Begitu slogan yang akan dibawa pada permainan interaktif ini. TeamLab dan MGM mengundang seluruh keluarga untuk turut merasakan dunia virtual masa depan. Saat ini sudah berlangsung, karena dihelat sejak 1 Desember 2017 hingga 28 Februari 2018 nanti. Ini keseruan yang ada di sana :
Exibisi Ana Aragao
Bukan Cuma pertunjukan teater musical dan pengalaman teknologi yang ditawarkan. Macao juga pada akhir tahun ini menghadirkan Ana Aragao yang menampilkan rumah idaman dalam bentuk ilustrasi dan lukisan. Wanita kelahiran 1984 ini masuk dalam 200 ilustrator terbaik dunia yang dipilih oleh Lurzer pada tahun 2014.