Tulisan Samsung Galaxy S7 pada perangkat uji kamera. (sumber: dokumen pribadi)
Tidak sia-sia ternyata nguprek-nguprek kemewahan Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge dan merangkumnya menjadi tulisan. Dari tulisan itu kemudian saya terpilih untuk turut serta menjajal secara langsung perangkat Samsung Galaxy S7 pada acara Kompasiana Unboxing pada Senin (25/04/2016).
Dengan terpilihnya ikut dalam acara ini bikin bimbang. Kenapa? Karena saya adalah seorang pegawai 9 to 6 on weekdays pada sebuah perusahaan digital marketing di Jakarta Barat. Dan berhubung pekerjaan kantor sedang tidak padat dan sedang jenuh dengan pekerjaan, akhirnya saya memutuskan untuk ijin pada hari tersebut. Karena sukses diberi ijin oleh Mamang Leader, maka meluncurlah saya ke Central Park untuk ikut acara Kompasiana Unboxing ini.
Sebenarnya saya datang sungguh kepagian. Karena memang saya berangkat seperti saya berangkat kerja biasa. Jadi sampai di Central Park justru masih belum dibuka. Saya sudah seperti orang yang sedang berburu item yang baru saja launching. Begitu pintu dibuka saya tidak langsung menuju lokasi Kompasiana Unboxing berlangsung, tapi keliling-keliling mall megah ini dulu. Beberapa teman kompasianer yang datang kemudian sambil menunggu acara mulai jeprat-jepret dulu.
Okeh, acara dimulai. Masing-masing dari kami diberikan satu buah handphone MEVVAH ini. Saya jadi ketularan teman nih. Mau bilang MEWAH malah bilang MEVVAH. Biar kerasa lebih panjang saja tulisannya. Dan saya kebagian untuk menjajal Samsung Galaxy S7.
Tangguh Digenggam
Kesan pertama saat menggenggam Samsung Galaxy S7 ini terasa compact. Apa ya sebutannya? Bingung juga menjabarkannya. Pokoknya kokoh dalam genggaman. Dengan tinggi 142.4, lebar 69.6, dan tebal 7.9 mm ini membuat Samsung Galaxy S7 ini enak sekali digenggam. Beratnya pun pas sekali, katanya 152 gram.
Saya yakin masih ada material yang kuat namun ringan untuk mengganti komponen yang sekarang sudah ada pada Samsung Galaxy S7. Namun para perancangnya membuat berat 152 gram sepertinya bukan tanpa alasan. Pernah menenteng kantong plastik kosong? Bayangkan kalau barang MEVVAH ini beratnya ringan sekali seperti kantong plastik. Bisa hilang dengan mudah.
Saya sih menyimpulkan putusan dimensi dan berat Samsung Galaxy S7 ini sama seperti hukum ekonomi. Kalau hukum ekonomi itu kan berusaha mendapatkan sebesar-besarnya dengan usaha sekecil-kecilnya. Nah kalau usahanya besar, tentu tidak akan mudah dilepas. Sama seperti demen-demenan waktu SMA. Pas masih satu sekolah dianggap teman tapi mesra, eh pas udah lulus baru deh merasa kehilangan. Makanya Samsung Galaxy S7 ini dibuat compact dan beratnya pas. Agar tangan kita sedikit mengeluarkan daya untuk menggenggam dan secara sadar otak penggenggamnya memberikan sinyal kalau ini barang berharga! Jangan dilepas!
Oh iya satu lagi, ada lekukan halus dari bagian sisi hingga belakang Samsung Galaxy S7. Apa ya istilahnya? Entahlah! Tapi lekukan halus ini yang semakin membuat kokoh genggaman. Karena saat memegangnya, lekukan halus ini seolah menyentuh telapak tangan dan semakin memberikan rasa nyaman dalam genggaman. Seolah penuh tergenggam.
Layar dan Bodi yang Kinclong
Genggaman yang enak itu juga didukung oleh berat yang pas. Berat yang pas itu hadir karena bahan yang digunakan untuk Samsung Galaxy S7 ini terbuat dari metal dan dilapisi gorilla glass. Kebayang gak sih kuatnya? Udah mah bahannya keras, dilapis pula sama gorilla glass. Kayaknya kalau disimpan di kantong belakang terus kedudukin kayaknya tetap kuat. Tapi kalau punya handphone cuma buat didudukin kayaknya sayang ya.
Layar Samsung Galaxy S7 ini menjadi semakin kinclong dan cerah karena sudah didukung dengan Quad HD Super AMOLED display dengan kerapatan pixel 534 ppi. Saking rapatnya pixel pada layar Samsung Galaxy S7 ini membuat fitur Always-On Display menjadi semakin irit karena tidak semua pixel menyala rupanya.
Oh iya, fitur Always-On Display ini jangan khawatir kalau fitur Always-On Display ini rakus baterai. Dan tentunya tampilannya bisa dirubah-rubah. Bukan hanya tampilan jam saja. Notifikasi juga bisa muncul pada fitur Always-On Display ini.
Begini tampilan belakang Samsung Galaxy S7. Sematan kamera belakangnya benar-benar khas Samsung. Kamera kotak dengan di sebelahnya terdapat flash untuk pencahayaannya. Bentuk flashnya juga khas samsung yang kotak panjang berdiri.
Kamera yang Juara!
Ini salah satu yang paling menarik dari Samsung Galaxy S7. Dari bentuk tampilan lensa secara fisik, lensa pada Samsung Galaxy S7 ini sudah rata dengan bodi belakang. Artinya kalau sedang terbaring dan terseret-seret dalam kondisi lensa menghadap ke bawah tidak perlu khawatir frame lensa akan lecet.
Sekarang kita intip fitur-fitur yang ada pada kamera Samsung Galaxy S7 ini. Ketika masuk ke dalam fitur kamera dan memilih mode. Busyeeeet banyak banget mode kamera yang ada di handphone ini. Dan lagi kamera Galaxy S7 ini sudah Dual Pixel, yang membuat fokus menjadi sangat cepat. Kurang dari satu detik sudah dapat fokusnya. Tidak seperti foto di atas yang saya ambil dengan kamera smartphone saya. Hahahahaharap maklum.
Auto :Â ini fitur standar kamera Samsung Galaxy S7. Ketika menggunakan mode ini. Semua hasilnya kita percayakan pada Samsung Galaxy S7. Dengan teknologi dual pixel proses menentukan pixel lebih cepat. Dan mode auto ini pasti menggunakan apperture f/1,7 yang merupakan standar kamera dari Samsung Galaxy S7.
Pro :Â Hati-hati buat yang gaptek teknologi fotografi kayak saya. Kalau mode ini dipilih, semua fitur kamera yang ada di Galaxy S7 ini diatur MANUAL. Iya, diatur manual semuanya. Dari mulai aperture, fokus, ah entah apalagi. Enggak ngerti.
Selective Focus :Â Ini fitur yang cocok buat yang suka bereksperimen dengan foto. Misalnya saja objek dekat dibuat blur, sementara objek jauh dibuat fokus. Atau sebaliknya.
Panorama : Mode ini juga bikin takjub. Ini sebetulnya kamera seperti biasa. Namun pada Galaxy S7 disulap menjadi seperti video  berjalan. Dan frame yang ingin diambil bisa ditentukan kemudian. Mode panorama ini juga dilengkapi sensor posisi. Jadi kalau posisi handphone terlalu ke atas atau terlalu ke bawah, maka akan diberikan peringatan untuk menggeser handphone ke atas atau ke bawah.
Video Collage :Â Ini mode buat yang suka menggabung-gabungkan gambar/video menjadi satu frame.
Live Broadcast :Â Sekarang kan lagi hits persicope atau facebook mention. Mode ini cocok banget buat yang mau narsis dengan dua media sosial video anyar tersebut.
Slow Motion :Â Menghasilkan video dengan output slow motion. Galaxy S7 juga punya fitur berlawanannya ya itu Hyperlapse, sama seperti Slow Motion, Hyperlapse adalah lawannya. Menghasilkan video cepat.
Food :Â Galaxy S7 sepertinya mendengarkan penggunanya yang senang foto makanan sebelum makan. Dengan fitur ini detil dan hasilnya lebih kinclong. Lihat saja guratan-guratan kejunya lebih jelas.
Virtual Shot :Â Dengan fitur ini pengguna bisa melihat sebuah objek seperti tampilan 3D. Putar-putar Galaxy S7 mengikuti objeknya. Nanti akan dilihat hasilnya seperti 3D. Sebenarnya konsep ini sama seperti panorama, hanya bedanya jika pada mode panorama handphone bergerak mengikuti si pemotret, kalau virtual shot handphone bergerak mengikuti objek.
Pada kesempatan unboxing kemarin juga saya sempat membandingkan kemampuan autofokus milik Galaxy S7. Autofokus ini didukung dengan teknologi Dual Pixel yang menjadikannya lebih cepat fokus. Kalau kata si mas yang memperagakan Galaxy S7 ini menganalogikan seperti dua mata kita. Coba bandingkan kecepatan fokus dengan melihat satu mata dan dua mata sekaligus. Terasa beda dan yang fokus dengan dua mata akan terasa lebih cepat.
Kalau saya sih membayangkan bahwa teknologi dual pixel ini seperti core pada prosesor. Semakin banyak core yang digunakan oleh prosesor maka semakin cepat pula prosesnya. Nah dengan teknologi dual pixel ini maka kemampuan memproses gambar menjadi dua kali lebih cepat dibandingkan teknologi serupa. Itu lah sebabnya, walaupun megapiksel Galaxy S7 ini lebih kecil dibandingkan Galaxy S6 tapi tetap terdepan untuk gambar yang dihasilkan.
Untuk membuktikan kualitas kamera Galaxy S7 ini ternyata ada alat ujinya. Ini semacam proyektor yang di dalamnya sudah disiapkan gambar yang rumit. Ingat gak mainan waktu SD yang isinya negatif film yang cuma bisa dilihat gambarnya dengan mengintip ke dalam lubang kecil? Nah prinsip kerja alat ini kurang lebih sama. Tapi kayaknya lebih canggih. Soalnya ada objek jauh dan objek dekat.
Saya menjajal kamera handphone yang saya bawa. Keliahatan gak bedanya? Lihat pada gambar di atas. Lebih terang mana gambarnya? Kemudian alat ini juga terdapat semacam tuas yang fungsinya menutup objek. Jadi bisa membandingkan dari 2 smartphone yang dipasang ini lebih cepat mana autofokusnya.
Fitur Bermain Games Lebih Kaya
Jangan ragukan Galaxy S7 ini untuk bermain game. Saya memang tidak berkesempatan untuk menjajal game pada saat acara Kompasiana Unboxing kemarin. Tapi dari spesifikasi hardware pada Galaxy S7 ini adalah hardware paling yahud untuk pasa smartphone saat ini. Gimana enggak, dengan processor Exynos 8890 CPU yang merupakan prosesor octa-core dengan 4 core sebesar 2.6 GHz dan 4 core sisanya 1.59 GHz cores.
Nah ini fitur bermain games yang saya maksud. Ada 5 fitur yang disematkan pada Galaxy S7 ini. Pertama No alert during game yang bisa membuat penggunanya puas bermain game tanpa ada gangguan seperti notifikasi sms, telepon atau notifikasi aplikasi lain. Bikin lupa waktu? Jangan khawatir, notifikasi tetap muncul namun hanya berkedip saja dan tidak mengganggu layar game.
Kesel banget kan kalau lagi main game terus kepencet tombol back? Pada Galaxy S7 ini disediakan Lock Recents and Back keys yang membuat penggunanya tetap nyaman bermain games tanpa khawatir mendadak game tertutup. Lah kalau tiba-tiba mati karakternya kan gak asoy.
Selain itu juga terdapat fitur Minimise game untuk mengganti layar Galaxy S7 dengan aplikasi lain. Jangan khawatir, karena dengan fitur ini games akan pause dengan sendirinya. Kemudian ada fitur Screenshot yang bisa digunakan untuk pamer sama teman atau upload di sosial media. Bisa jadi ajang aktualisasi diri dalam bermain game.
Satu lagi fitur terakhir yang paling oke menurut saya. Bagi kamu yang merupakan youtubers game atau ingin mengabadikan permainan game dengan membuat video bisa menggunakan fitur Record pada Galaxy S7. Jadi kalau mau buat video seperti di bawah ini lebih mudah.
Tahan Debu dan Air
Sebenarnya sejak Samsung Galaxy S6 sudah tahan debu dan tahan air. Namun pada generasi anyar ini seolah memastikan ketahanannya dengan diuji secara langsung dan mendapat sertifikatnya. Iya, Samsung Galaxy S7 ini mendapatkan Ingress Protection di angka 68. Perlu diketahui bahwa angka pertama untuk pengujian ketahanan debu. Dan angka kedua adalah nilai untuk uji ketahanan terhadap air.
Akuarium yang dari tadi nangkring di acara Kompasiana Unboxing ini akhirnya digunakan juga. Samsung Galaxy S7 ini akhirnya diceburkan ke sana. Basah. Oh iya, jangan sangka fitur-fiturnya tidak berfungsi lantaran tidak bisa mengangkat telepon atau mengambil foto di bawah air. Ini terjadi karena tekanan udara bebas dan tekanan di dalam air itu berbeda. Jadi sensor touchscreen agak sulit mengenali perintah pada saat di dalam air.
Kalau diperhatikan, Samsung Galaxy S7 ini sama sekali tidak memiliki cover untuk port micro USB dan port earphone. Namun terbukti tetap aman di dalam air. Hal ini terjadi karena ternyata Samsung Galaxy S7 ini sudah dilengkapi dengan Rubber Sealing dan Gore Tex.
Rubber Sealing terdapat pada Micro USB, Port Earphone dan tempat untuk menyimpan SIM Card. Sementara Gore Tex terdapat pada Microphone, Speaker dan Receiver. Tapi perlu diingat, angka IP 68 disesuaikan dengan kemampuan Galaxy S7. Sebenarnya biasanya produsen perangkat pasti mengeluarkan perangkat di atas hasil uji. Tapi untuk jaga-jaga jangan lebih dari IP 68. Kan sayang.
Lebih Aman dan Terproteksi
Dari sisi hardware sudah teruji dengan desain yang dilengkapi dengan gorilla glass dan material yang kokoh. Ditambah lagi dengan IP 68 yang membuat Galaxy S7 ini tahan debu dan tahan air. Yang namanya handphone tidak saja harus teruji dari sisi hardware, tapi juga harus teruji dari sisi software. Untuk melengkapi perlindungannya, Samsung Galaxy S7 ini sudah dilengkapi dengan software pelindung bawaan dari Samsung. Namany KNOX.
Banyak sekali  yang sudah bisa diproteksi oleh Samsung KNOX ini. Billing, Shared Device dan VPN sudah masuk daftar proteksi. Memang pembayaran dengan smartphone dan teknologi EDC belum masuk Indonesia. Tapi Samsung sudah memproteksinya dalam Samsung KNOX. Oh iya, sepertinya dengan Samsung Knox ini juga aman ketika harus berbagi informasi dengan menggunakan fitur shared devices baik via bluetooth atau pun via jaringan.
Baterai yang Awet
Ini merupakan kelebihan wajib untuk sebuah smartphone canggih. Sekarang berapa lama sih sekarang manusia modern pegang smartphone? Pasti lama buanget dalam sehari. Mungkin karena saking lebih rajin pegang handphone ketimbang buku pelajaran atau pekerjaan atau pasangan ini, maka Samsung Galaxy S7 ini hadir dengan kapasitas baterai 3.000 mAh.
Dengan kapasitas sebesar ini tentu tidak membuat Samsung Galaxy S7 ini lambat ketika dalam mode pengisian. Cukup dengan lama 90 menit untuk pengisian menggunakan kabel atau 130 menit untuk mode pengisian wireless. Tidak seperti pendahulunya yang dengan kapasitas 2.550 mAh membutuhkan 80 menit untuk pengisian kabel dan 180 menit untuk pengisian wireless.
Disamping ragam kecanggihan di atas, Samsung Galaxy S7 juga sudah dilengkapi dengan platform anyar dari Samsung. Jadi kalau ingin menampilkan di layar Smart TV Samsung atau mencetak melalui printer Samsung menjadi semakin mudah. Belum lagi dengan tambahan fitur Smart Switch yang memudahkan Samsung Galaxy S7 untuk memindahkan data dari smartphone lain ke dalamnya. Lebih ringkes.
Maka, sungguh cocok jika Samsung Galaxy S7 ini mengklaim dirinya more than just a phone. Karena memang dengan fitur-fitur yang ada saat ini sudah lebih unggul dibandingkan smartphone yang saat ini berada di pasaran. Iya kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H