Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Samaun Samadikun dan Cita-cita Membuat Sillicon Valley

15 April 2016   11:44 Diperbarui: 16 April 2016   06:44 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Google Doodle 15 April 2016"][/caption]Ada yang menarik dari google doodle Indonesia hari ini (15/4/2016). Gambar yang ditampilkan adalah seseorang yang berasal dari Indonesia. Beliau adalah Samaun Samadikun. Berdasarkan kutipan dari wikipedia, Beliau lahir di Magetan, Jawa Timur 15 April 1931 dan wafat pada 15 November 2006 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Dari tempat dimakamkannya saja sudah bisa dibayangkan bahwa beliau adalah orang besar. Beliau adalah ilmuwan yang dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika Indonesia. Selama hidupnya, Prof. Samaun banyak menulis publikasi ilmiah maupun internasional dalam bidang tunnel diodes, instrumentasi nuklir, fabrikasi IC, energi, industri elektronika, dan pendidikan.

Jasanya tidak main-main, Pada tahun 1963, Gubernur Jawa Barat mengenali Samaun atas kontribusinya untuk pengembangan siaran TV di Jawa Barat. Pemerintah Indonesia kemudian memberikan Samaun Satya Lencana Karya Satya Kelas I pada tahun 1984 dan Bintang Mahaputra Utama pada tahun 1994. Kemudian pada tahun 1984, Ketua Harapan Kita Yayasan memberikan pengakuan untuk pekerjaan Samaun di bidang medical instrumentation yang membantu pembentukan Rumah Sakit Harapan Kita.

Masih belum selesai, pada tahun 1991, Menteri Pertahanan / Panglima Angkatan Bersenjata diberikan kepadanya Satya Lencana Dwidya Sistha. Pada tahun yang sama, Samaun menerima Hadiah Ilmu Pengetahuan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Adhikara Rekayasa dari Persatuan Insinyur Indonesia, dan Meritorious Service Award dari ASEAN-COST.

Pada tahun 1998, Samaun menerima ASEAN Sains and Technology Award. Pada tahun 2001, Rektor ITB mengakui Samaun atas dedikasinya untuk ITB dari 16 Agustus 1957 hingga 1 Mei 2001. Terakhir, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral diberikan kepadanya Dharma Elektrika Madya di 2003.

Bandung Sillicon Valley

Pernah dengar rencana pembuatan Bandung Sillicon Valley? Mungkin PT Telkom yang pertama mendukung dan berinvestasi untuk ini. Saat ini sudah jalan sejak 2012 dengan nama Bandung Digital Valley. Untuk informasinya bisa dilihat di bandungdigitalvalley.com. Ini adalah pusat inkubasi untuk menghidupkan Industri Digital di Indonesia.

sumber : aitinesia.com

Lantas apa hubungannya Bandung Sillicon Valley, Bandung Digital Valley dengan Prof. Samaun Samadikun? 

Ternyata Prof. Samaun Samadikun adalah salah satu penggiat Bandung High Tech Valley (sumber : wikipedia). Bandung dipilih untuk proyek ini karena telah dikenal memiliki pusat penelitian dan pendidikan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan melalui Institut Teknologi Bandung, yang didirikan selama periode Hindia Belanda pada tahun 1920. Dalam perjalanan waktu, lulus mahasiswa dan peneliti dari universitas telah memberikan

kontribusi dalam pembangunan di beberapa perusahaan berbasis teknologi yang berlokasi di Bandung. Kontribusi pembangunan tersebut termasuk PT Telkom (perusahaan telekomunikasi: markas dan pusat penelitian), PT Inti (elektronik dan telekomunikasi produsen), LEN (Lembaga Elektronik Nasional), Omedata (IC ikatan dan kemasan), PT Dirgantara Indonesia (dahulu IPTN, satu-satunya industri pesawat terbang di Indonesia), PT kereta Api Indonesia (BUMN kereta api dan produksi kereta perusahaan) dan beberapa perusahaan lokal kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun