Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingat, Macet Pasti Berlalu

24 Desember 2015   07:08 Diperbarui: 24 Desember 2015   14:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim penghujan sudah tiba, saatnya khawatir akan banjir yang akan mampir. Segala upaya untuk menghadangnya banyak dilakukan. Dari mulai bebersih lingkungan sampai dengan upaya pemerintah daerah setempat berbenah. Salah satunya yang sering terlihat setiap kali saya berangkat kerja beberapa waktu lalu. Setiap melewati Jalan Pahlawan Raya di Ciputat, saya selalu melihat pasukan kebersihan berbaju oranye membersihkan saluran air.

Beberapa waktu terakhir ini sering sekali saya melihat pasukan oranye ini beraksi. Tidak hanya membersihkan saluran air yang berada dipinggir jalan saja. Kadang terlihat jagoan oranye ini memotong dahan pohon yang sudah tampak gondrong. Juga mereka terlihat nyebur ke sungai mengambil sampah. Antisipasi musim hujan, kata istri saya.

Pada jalan tikus menuju Jalan Pahlawan yang biasa saya lewati dari arah bekas terminal Lebak Bulus tidak hanya dibersihkan oleh pasukan oranye. Ada kerjaan lanjutan terkait saluran air ini. Saluran air ini selanjutnya dipasangkan border.

[caption caption="proses pembenahan saluran air (dokumen pribadi)"]

[/caption]Lihat gambar di atas, begitu tampilan bordernya. Entah apa istilahnya menurut orang PU. Lucu ya, beton kotak-kotak ini mengingatkan saya pada Nobita dan kawan-kawannya di film Doraemon. Seperti beton silnder yang ada di taman bermain dekat rumah nobita. Benar saja, beberapa kali saat melintas, saya melihat anak-anak bermain-main di atasnya.

Selanjutnya beton-beton kotak itu dijadikan pembatas untuk saluran air. Sebuah solusi pintar untuk merapihkan saluran air. Para pekerja tidak perlu repot untuk melapisi semen pada saluran air. Tinggal pasang saja. Bayangkan betapa repotnya jika harus disemen sementara saluran air sedang dalam keadaan aktif. Bagaimana kira-kira caranya agar pekerjaan melapisi semen bisa berjalan? Kayaknya bikin sakit kepala. Beton kotak yang tinggal pasang ini benar-benar inovasi jempol. Kalau sudah terpasang, tinggal tutup saja dengan beton yang lain.

Bebenah fasilitas untuk kepentingan umum harus dikerjakan ekstra cepat dan tepat. Bayangkan kalau saluran air tadi dikerjakan berlarut-larut. Pasti hanya akan menimbulkan macet saja.

Tidak hanya soal saluran air saja, tapi semuanya termasuk proses pengasphalt-an jalan. Sekarang dikerjakan ekstra cepat. Hari ini jalan rusak, besok sudah bagus kembali. Itu juga yang saya alami ketika melewati Jalan Panjang dekat ITC Permata Hijau. Berdekatan dengan pembersihan saluran air oleh pasukan oranye, saya merasakan betul jalanan yang baru saja dikerok asphalt-nya.

[caption caption="Kondisi jalan ketika asphalt dikerok (dokumen pribadi)"]

[/caption]Begitu tampilan jalanan setelah asphalt dikerok. Entah bagaimana cara jagoan-jagoan PU itu mengeroknya. Pagi itu saya merasakan jalan sangat bergelombang dan berkeriki.. Kakak saya pernah bilang kalau kerikil berguna untuk mengurangi licin dan gesekan pada jalanan yang sedang dibangun. Katanya gesekan langsung dengan pondasi jalan atau beton lebih cepat membuat karet ban menjadi aus.

Ajaibnya, hari ini jalan rusak, besok pagi sudah bagus kembali. Entah inovasi apa yang digunakan jagoan-jagoan PU itu untuk melapisi asphalt. Cuma semalam sudah beres. Seperti dongeng tentang peri sepatu yang membuat sepatu dalam tempo semalam dan membantu si pengrajin sepatu yang baik hati. Esok paginya si pengrajin sepatu terkaget-kaget melihat sepasang sepatu cantik sudah mejeng rapih. Ia lalu menjualnya.

Tidak hanya soal asphalt di Jalan Panjang saja. Pengerjaan fasilitas ekstra cepat juga terjadi di underpass Pondok Indah. Saya hitung hanya sekitar 4 hari saja pengerjaannya. Eh 4 malam. Karena pengerjaan dilakukan pada malam hari. Pokoknya setiap kali saya lewat Pondok Indah setelah jam 8 malam, pasti underpass ditutup untuk pengerjaan. Efeknya, tentu saja macet yang panjang.

Tapi pengalaman tersebut hanya 4 malam saja. Mereka mungkin kerja semalam suntuk. Sepertinya underpass ini diganti betonnya. Pada pagi hari saya melihat jalanan berbeda tingginya antara lajur kiri dan lajur kanan.

Seringnya pengguna jalan hanya memaki ketika macet karena pembangunan. Kita sering tidak tahu ada jagoan-jagoan yang sedang merapihkan fasilitas umum untuk kita. Kita cuma perlu sabar dan antri. Ingat, macet pasti berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun