Budak jelas alat eksploitasi. Alat pengeruk kekayaan untuk si majikan. Istilahnya pun macam-macam, seperti kaki tangan, tentara bayaran, antek-antek dan macam-macam. Ketika kemasannya menjadi keren, disertai dengan penghargaan dan gelar menjadikan status budak menjadi super. Sama seperti jaman imperialis dulu ketika orang pribumi menjadi centeng-centeng jagoan dari imperialis. Menjajah dan menindas sesama.
Bagaimana dengan kondisi sekarang? Intip saja hasil dari pembuat kebijakan. Apakah lebih banyak memberikan ruang luas untuk asing. Atau justru bangga memberikan ruang untuk negara sendiri?
____
Ketiga ciri di atas bisa jadi cerminan untuk diri kita sendiri. Apakah kita selama ini? Budak? Atau pribadi merdeka yang jauh dari tiga ciri di atas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H